Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Harga Minyak Dekati Level Tertinggi di Tengah Upaya OPEC dan Sanksi AS

loading…

SINGAPURA – Harga minyak mentah dunia pada perdagangan, Jumat (22/3/2019) bergerak mendekati level tertinggi pada tahun 2019 didukung oleh upaya pemotongan pasokan yang dipimpin Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Ditambah sentimen lainnya datang dari sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap Iran dan Venezuela.

Dilansir Reuters hari ini, harga minyak mentah Brent yang menjadi patokan Internasional diperdagangkan pada level USD67,82 per barel atau mengalami sedikit lebih rendah 4 sen dibandingkan penutupan terakhir. Akan tetapi posisi tersebut mendekati level tertinggi 2019 yang ditandai hari sebelumnya di USD68,69 per barel.

Sementara harga minyak mentah berjangka AS yakni West Texas Intermediate (WTI) hampir tidak mengalami perubahan dari sesi sebelumnya untuk bertengger di level USD60 per barel. Raihan tersebut juga tidak jauh dari posisi terbaiknya tahun ini di USD60,39/barel yang sempat tersentuh pada perdagangan, Kamis kemarin.

Baca Juga:

Lonjakan harga minyak dunia telah ditopang oleh pemotongan pasokan yang dipimpin OPEC dan sekutunya yang tidak terafiliasi seperti Rusia, atau juga sering disebut sebagai ‘OPEC +’. Meskipun kenaikan harga minyak mentah lebih dari seperempat tahun ini, bank investasi Kanada RBC Capital Markets mengatakan minyak “masih di bawah tingkat impas fiskal di sejumlah negara OPEC”, yang berarti bahwa banyak produsen memiliki minat untuk lebih lanjut menopang pasar.

Di luar OPEC dan kebijakan pasokan Rusia, harga minyak mentah juga telah didorong oleh sanksi AS terhadap anggota OPEC seperti Iran dan Venezuela. Terpantau pengiriman minyak mentah Iran rata-rata hanya lebih dari 1 juta barel per hari di bulan Maret atau turun dari 1,3 juta barel per hari di bulan Februari dan puncak 2018 setidaknya 2,5 juta barel per hari di bulan April, sebelum sanksi AS diumumkan.

Produksi minyak mentah Venezuela juga menyusut di tengah-tengah sanksi AS dan krisis politik dan ekonomi internal, turun dari posisi tertinggi hingga lebih dari 3 juta barel per hari pada awal abad ini menjadi tidak lebih dari 1 juta barel per hari saat ini.

Menahan laju kenaikan harga lebih lanjut, produksi minyak mentah AS telah melompat lebih dari 2 juta barel per hari sejak awal 2018 ke rekor 12,1 juta barel per hari, menjadikan Amerika Serikat produsen terbesar di dunia di atas Rusia dan Arab Saudi. Melonjaknya output AS telah menghasilkan peningkatan ekspor, yang meningkat dua kali lipat dari tahun lalu menjadi lebih dari 3 juta barel per hari.

(akr)

Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1389005/34/harga-minyak-dekati-level-tertinggi-di-tengah-upaya-opec-dan-sanksi-as-1553226022


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2