loading…
Diminta tanggapan mengenai hal ini, Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma’ruf Amin, Hasto Kristiyanto menganggap yang memiliki pengalaman memegang Kominfo selama 10 tahun adalah pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
“Sehingga kami melihat bahwa politik yang membajak, politik yang mengungkap hal-hal yang tidak benar, itu bukan budaya kita. Budaya kita positif toleran, mikul nduwur mendem njero, seperti itu,” ujarnya di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (3/4/2019).
Baca Juga:
Kendati begitu, Hasto mengatakan tak semestinya antar elite pendukung paslon 02 saling serang. Apalagi menyerang ruang privat yang diunggah ke masyarakat. Menurut dia, hal itu sama sekali bukan budaya Indonesia.
“Karena politik itu diisi dengan niat baik untuk bangsa dan negara, dengan dedikasi. Itu bagian dari tanggung jawab publik bahwa ini tak bisa diisi dengan hal-hal yang buruk,” katanya.
Diakui Hasto, setiap pileg dan pilpres seringkali diwarnai ketegangan. Namun ia meminta kepada elite agar menjaga perilaku mereka agar tak dicontoh masyarakat di bawah.
“Dalam kerja pilpres kita kerja sama, dalam pileg kita sudah antisipasi kalau di Koalisi Indonesia Kerja,” kata Sekjen DPP PDIP itu.
(kri)
Sumber: https://nasional.sindonews.com/read/1392573/12/komentar-tkn-soal-aksi-saling-serang-kader-gerindra-dan-demokrat-1554302604