Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Hari Ketujuhbelas Ramadhan, Pecahnya Perang Badar Kubra

KIBLAT.NET – Di antara peristiwa hari ke-17 Ramadhan dan hampir disepakati oleh para sejarawan dan pemerhati sirah adalah perang Badar kubra antara umat Islam di bawah komando Rasulullah dan kaum musyrikin Makkah di bawah komando Abu Jahal bin Hisyam. Terjadi pada tahun kedua Hijriyah, bertepatan denga tanggal 13 Maret 623 M.

Rasulullah mengadakan persiapan untuk keluar bersama 313 atau hingga 317 orang, yang terdiri dari 82 hingga 86 dari Muhajirin, 61 dari Aus, dan 170 dari Khazraj. Mereka tidak mengadakan pertemuan khusus dan tidak membawa perlengkapan yang banyak. Kudanya pun hanya dua ekor; seekor milik Az-Zubair bin Al-Awwam dan seekor lagi milik Al-Miqdad bin Al-Aswad Al-Kindi.

Untanya ada 70 ekor. Satu ekor dinaiki dua atau tiga orang. Rasulullah naik seekor unta bersama Ali bin Abu Thalib dan Martsad bin Abu Martsad Al-Ghanawi.

Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Makhtum menjadi wakil beliau di Madinah. Namun, setibanya di Ar-Rauha', beliau menyuruh Abu Lubabah bin Abdul Mundzir agar kembali ke Madinah dan menggantikan posisi Ibnu Ummi Makhtum sebagai wakil beliau.

Bendera komando tertinggi yang berwarna putih diserahkan kepada Mush'ab bin Umair Al-Qurasyi Al-Abdari. Pasukan kaum Muslimin dibagi menjadi dua batalion:

1. Batalion Muhajirin. Benderanya diserahkan kepada Ali bin Abu Thalib.
2. Batalion Anshar. Benderanya diserahkan kepada Sa'ad bin Mu'adz.

Komando sayap kanan diserahkan kepada Az-Zubair bin Al-Awwam, dan sayap kiri diserahkan kepada Al-Miqdad bin Amr, karena hanya mereka berdualah yang naik kuda dalam pasukan itu. Sementara itu, pertahanan garis belakang diserahkan kepada Qais bin Sha'sha'ah. Komando tertinggi berada di tangan Rasulullah.

Kekuatan pasukan Makkah berjumlah 1300 orang pada awal keberangkatannya. Mereka didukung oleh seratus kuda, enam ratus baju besi, dan unta yang cukup banyak jumlahnya namun tidak diketahui secara pasti berapa jumlahnya. Komando tertinggi dipegang Abu Jahal bin Hisyam. Ada sembilan pemuka Quraisy yang bertanggung jawab terhadap makanan yang dibutuhkan seluruh anggota pasukan. Sehari mereka menyembelih sembilan ekor unta, dan adakalanya sepuluh ekor.

Setelah mengetahui kekuatan kafilah dagang kaum Quraisy dengan segenap kekuatan dan perbekalannya, Rasulullah mengumpulkan para sahabat dan bermusyawarah dengan mereka. Mereka memberi pendapat kepada Rasul untuk tetap menghadapi kaum Quraisy kendati jumlah dan perbekalan lebih sedikit.

Rasulullah tiba di Badar lebih dulu dan memimpin pasukannya ke mata air Badar agar bisa mendahului pasukan orang-orang Quraisy. Dengan demikian, mereka bisa menghalangi orang-orang Quraisy untuk menguasai mata air itu. Pada petang hari mereka sudah tiba di dekat mata air Badar. Di sinilah Al-Hubab bin Al-Mundzir tampil layaknya seorang penasihat militer, seraya bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana pendapat engkau tentang keputusan berhenti di tempat ini? Apakah ini tempat berhenti yang diturunkan Allah kepadamu? Jika begitu keadaannya. tidak ada pilihan bagi kami untuk maju atau mundur dari tempat ini. Atau, apakah ini sekedar pendapat, siasat dan taktik perang?"

Beliau menjawab, "Ini adalah pendapatku, siasat dan taktik perang."

Dia berkata, "Wahai Rasulullah, menurutku tidak tepat jika kita berhenti di sini. Pindahkanlah orang-orang ke tempat yang lebih dekat lagi dengan mata air daripada mereka (orang-orang musyrik Mekkah). Kita berhenti di tempat itu dan kita timbun kolam-kolam di belakang mereka, lalu kita buat kolam yang kita isi air hingga penuh. Setelah kita berperang menghadapi mereka. Kita bisa minum dan mereka tidak bisa."

Beliau bersabda, "Engkau telah menyampaikan pendapat yang brilian."

Rasulullah n pun memindahkan pasukannya, sehingga jarak mereka dengan mata air lebih dekat daripada pihak musuh. Pasukan kaum Muslimin berada di tempat itu selama separuh malam, lalu mereka membuat sebuah kolam air dan menimbun kolam-kolam yang lain.

Pertempuran Dimulai

Pertempuran meletus pada siang hari jumat tanggal 17 Ramadhan 2 H. Umat Islam tegar menghadapi pertempuran itu. Pertama-tama terjadi mubarozah dan pahlawan-pahlawan Islam berhasil menumbangkan jagoan dari Quraisy. Kemudian mereka melancarkan serangan hebat ke arah pasukan musyrikin hingga memukul mundur mereka dari medan pertempuran, setelah membunuh tujuh pulung orang dan menawan tujuh puluh orang yang lain kebanyakan terdiri dari para pemuka dan pemimpin mereka.

Sementara dari kaum muslimin ada 14 gugur sebagai syahid: 6 orang muhajirin dan 8 orang anshar. Ini menjadi kemenangan yang nyata dan menenangkan hati kaum muslimin. Sementara jiwa kaum kafir tergoncang dan porak poranda.

Badar merupakan pertempuran pertama yang nyata dan sengit antara Rasulullah dan kaum Quraisy. Di dalam pertempuran ini pertolongan Allah kepada Rasul-Nya terlihat sangat jelas dan terang. Allah berfirman

وَلَقَدْ نَصَرَكُمُ اللَّهُ بِبَدْرٍ وَأَنْتُمْ أَذِلَّةٌ فَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya. (QS.Ali Imran : 123)

Redaktur : Dhani El_Ashim

Sumber Buku Peristiwa Penting Di Bulan Ramadhan karya syaikh Dr Abdurrahman Al-Baghdady

Sumber: https://www.kiblat.net/2019/05/22/hari-ketujuhbelas-ramadhan-pecahnya-perang-badar-kubra/


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2