KIBLAT.NET, Jakarta – Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan bahwa aksi pertama di Bawaslu selesai sekitar pukul 21.00 WIB. Namun, pada pukul 22.00 WIB ada beberapa pemuda yang mendatangi Bawaslu.
"Jam 22.30-23.00 datang sekelompok masyarakat, anak-anak muda, sekitar 300-400 orang mendatangi Bawaslu dari Tanah Abang. Dan langsung melempari anggota di sana yang bertugas di Bawaslu dengan alat membahayakan seperti batu besar, conblock, bom molotov dan petasan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta pada Rabu (22/05/2019).
Ia menerangkan bahwa situasi ini berlanjut sampai jam tiga sampai pagi. Di tempat lain, kata dia, kelompok anak muda ini menyerang Asrama Polisi di Petamburan.
"Langsung membakar kendaraan yang parkir di situ. Sehingga tempat terjadi bentrok, kemudian diberikan bantuan dari sabhara. Massa ada yang bisa dibubarkan, ada yang diamankan," paparnya.
Bahkan, ia menyebutkan bahwa massa yang menjadi provokator di Bawaslu adalah bayaran. Tito menyebut, polisi menemukan amplop berisi enam juta saat mengamankan massa tersebut.
"Di depan Bawaslu ada yang diamankan dan ditemukan amplop berisi uang totalnya hampir 6 juta, terpisah amplop-amplopnya. Mereka mengaku ada yang membayar. Dan mohon maaf, sebagian pelaku ini memiliki tato," ujarnya.
"Kita tidak apriori, tapi kita temukan juga ada uang, amplop. Ada keterangan dari mereka bahwa mereka ada yang membiayai," pungkasnya.
Reporter: Taufiq Ishaq
Editor: M. Rudy
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/05/22/kapolri-sebut-provokator-aksi-di-bawaslu-bayaran/