KIBLAT.NET, Paris – Seorang pegawai di Departemen IT Markas Polisi di pusat kota Paris menyerang rekan-rekannya di kantor dengan pisau pada Kamis (03/10/2019). Akibatnya, tiga petugas polisi dan seorang pegawai administrasi tewas. Pelaku akhirnya ditembak mati.
Stasiun televisi Prancis BFM mengatakan penyerang masuk Islam 18 bulan lalu.
Para pejabat tidak mengungkapkan informasi apa pun tentang motif di balik serangan itu dan mengatakan mereka masih mendiskusikan keterkaitan serangan itu dengan terorisme.
Otoritas Transportasi mengatakan bahwa polisi menutup daerah sekitar markas polisi, dekat Katedral Notre Dame, dan stasiun kereta bawah tanah terdekat untuk alasan keamanan.
Jaksa Paris Remy Hits mengatakan kepada wartawan seorang wanita dan tiga pria tewas dalam serangan itu dan satu orang sedang menjalani operasi.
Dia mengatakan polisi telah menggeledah rumah pelaku. Jaksa penuntut anti-terorisme juga turun untuk menilai situasi. Kantor kejaksaan Paris mengatakan istri penyerang berada dalam tahanan polisi tetapi tidak ada tuntutan yang diajukan.
Di luar markas polisi di mana serangan itu terjadi, Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner mengatakan pelaku sangat dikenal di tengah rekan-rekannya. Ia telah bekerja di departemen IT selama beberapa waktu.
"Dia tidak pernah menunjukkan masalah perilaku sebelumnya. Ia tidak menunjukkan tanda-tanda membahayakan sebelum dia meluncurkan serangan gila yang mematikan hari ini," kata Castaner.
John Mark Bayel, seorang anggota serikat polisi, menyebut serangan itu kriminal dan bukan teroris. "Itu adalah momen yang gila," katanya kepada televisi BFM.a.
Sumber: Reuters
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/10/04/insiden-penusukan-di-markas-polisi-paris-3-aparat-tewas/