Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Jonatan Christie: Ternyata Saya Bisa Juga Juara





JakartaJonatan Christie gembira bukan main usai kemenangannya di final Asian Games 2018. Sebab hasil ini bisa menjawab kritik yang mengarah kepadanya selama ini.

Selama kariernya, Jonatan memang kerap dibully dan dikritik mengingat dia tak sekalipun meraih gelar juara di lebvel turnamen super series maupun grand prix. Satu-satunya gelar yang ia peroleh saat SEA Games 2017 di Malaysia.

Padahal Jonatan disebut-sebut sebagai tunggal putra generasi baru usai era Taufik Hidayat, Simon Santoso, dan Sony Dwi Kuncoro. Tapi, selalu ada kesempatan untuk setiap orang membungkam kritik yang ada dan itulah yang didapat Jonatan di Asian Games kali ini.

Kesempatan itu datang saat bermain di final tunggal putra menghadapi unggulan keenam asal Taiwan, Chou Tien Chen, di Istora Senayan, Selasa (28/8/2018). Atlet berusia 20 tahun itu menang rubber game 21-18, 20-22, dan 21-15.

“Arti kemenangan ini ya yang saya tahu ini berkat dari Tuhan karena sebelum Asian Games ini saya benar-benar merasa di bawah. Benar-benar mungkin bisa dibilang terpuruk, kemudian di saat saya terpuruk banyak komentar negatif. Saya berusaha kenapa belum berhasil dan setelah bisa lepas dan menjuarai ini, saya sangat senang dan bisa membuktikan bahwa saya juga masih bisa,” kata Jonatan usai pertandingan.

Jonatan sendiri mengakui untuk level single event seperti superseries maupun grandprix gold masih belum konsisten. Namun dia meyakini hal itu bisa diatasi seiring waktu berjalan.

“Memang harus diakui untuk pertandingan apapun di perorangan prestasi saya belum sebagus yang lain. Tapi kalau bisa kita lihat Tuhan memberikan saya emas di Asian Games yang notabenenya itu empat tahun sekali dan engga banyak orang yang bisa dapatkan,” sambungnya.

Jonatan mencontohkan pemain gaek asal Malaysia Lee Chong Wei. Dia hampir tak pernah mendapatkan kesempatan juara di multievent meski bergelimang gelar di level super series.

“Mungkin jika dihitung bisa 100 final, tapi engga pernah dapat di Kejuaraan Dunia, atau Olimpiade atau Asian Games. Dia hanya sampai di perak, perunggu. Nah, maksud saya ini memang sudah jalan dari Tuhan dan setiap orang berkatnya beda-beda,” papar Jonatan.

“Saya juga bukannya di multievent saja, di individu saya kurang karena memang ini berkat dari Tuhan, mungkin kalau Anthony jadi juara superseries dua kali, tapi itu jadi tantangan sendiri bagi saya supaya ke depannya bisa raih gelar super series,” tandasnya.

<!–
[Gambas:Sportradar]
–>
(mcy/mrp)


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2