Jakarta – Tim Sepakbola Pelajar U-16 Indonesia menjadi juara Turnamen Gothia Cup 2018 China usai mengalahkan Sekolah Khusus Olahraga Qingdao, pada partai final di Stadion Mini Qingdao Middle Experimental School, China dengan skor 5-0.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi pun menerima kunjungan tim tersebut di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Senayan, Jakarta. Dalam rangka menyiapkan pemain yang berkualitas, pada kesempatan itu Imam mengajak Tim Sepakbola Pelajar U-16 untuk bertanding dengan juara AFF 2018.
“Selamat kepada tim ini. Kalian luar biasa, ini kabar luar biasa dalam rangkaian HUT RI ke 73. Saya ingi juara Gothia Cup U-16 ini kita tandingkan dengan juara AFF kemarin, biar lebih terlihat kualitasnya seperti apa di antara kedua tim tersebut dalam rangka menyiapkan lebih banyak lagi pemain-pemain yang berkelas,” kata Imam dalam keterangan tertulis, Selasa (21/8/2018).
Menteri asal Bangkalan Madura itu juga menginginkan Liga Pelajar harus betul-betul menjadi sesuatu yang paten, sistimatis, dan diperluas dengan membiasakan adanya kompetisi sejak usia dini.
“Dengan begitu akan melahirkan talenta-talenta muda lebih banyak lagi, tapi kuncinya adalah bagaimana sistem kompetisinya harus betul-betul ditata, dikelola dengan baik,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam perjalananya menuju juara, anak asuh Maman Suryaman ini tak menemui kendala yang berarti, bahkan gawang tim Sepakbola Pelajar U-16 Indonesia suci dari kebobolan dan mencetak 25 gol ke gawang lawan.
Nepal menjadi tumbal pertama dari keperkasaan tim tim Sepakbola Pelajar U-16 Indonesia yang dikalahkan dengan skor telak 7-0. Bahkan di laga keduanya, giliran tuan rumah China yang dibuat malu dengan dilumat 12 gol tanpa balas.
Pada pertandingan ketiga, Alif Jaelani cs ditahan imbang tanpa gol oleh Australia. Ketika menghadapi Korea Selatan di babak semifinal, tim Sepakbola Pelajar U-16 Indonesia menang tipis 1-0, dan di laga final menghadapi China, meraih kemenangan dengan skor 5-0.
“Dengan adanya kompetisi Piala Kemenpora mulai dari U-12, U-14, hingga U-16, mampu memberikan wadah bagi pemain-pemain yang memiliki talenta, sehingga mulai dari kompetisi tersebut mereka memiliki pengalaman dan prestasi. Kompetisi yang digelar sebelumnya oleh Kemenpora kini membuahkan hasil,” tutur pelatih Maman Suryaman.
Hal senada diungkapkan Deputi Pembudayaan Olahraga Kemenpora, Raden Isnanta. Ia mengatakan bahwa prestasi yang diraih tim Sepakbola Pelajar U-16 Indonesia merupakan sebuah hasil dari kompetisi berjenjang yang digelar pihaknya dalam tiga tahun terakhir ini, yang mana hal itu akan terjadi terus menerus pada tahun-tahun berikutnya.
“Dengan liga berjenjang, dengan kompetisi kelompok umur genap, akan menghasilkan talenta-talenta bagus, karena kopetisi itu diawali dari Kabupaten/Kota kemudian masuk ke Provinsi, lantas ke Nasional. Artinya benar-benar bisa menjaring talenta-talenta dari seluruh Indonesia dan itulah hasilnya, karena talenta itu terjaring dengan baik, maka kita kompetisikan di internasional, sehingga akan menghasilkan prestasi yang terbaik,” ungkap Isnanta.
Lebih lanjut menurutnya, hasil dari kompetisi Usia 14 sudah dinikmati bersama, yakni juara ketika di Sidoarjo baru-baru ini. “Artinya, ini sebuah pembuktian bahwa kompetisi U-14 dan 16 telah menghasilkan prestasi untuk Indonesia dikancah internasional,” pungkasnya.
(idr/idr)