Sebelumnya, salah satu poin dalam rilis INASGOC mengenai peraturan menonton Asian Games 2018 menuai perdebatan terkait dengan adanya pelarangan membawa minuman ke dalam area kompleks GBK. INASGOC menyebut “Dilarang membawa botol plastik selain merk Aqua”.
Peraturan itu kemudian juga direspons publik dengan sebagai adanya pelarangan membawa tempat minum (tumbler). Hal ini direspons kurang positif sejumlah pihak karena tak selaras dengan kampanye publik “mengurangi plastik, salah satunya dengan memakai tumbler”.
Pada prosesnya, INASGOC pun memberikan penjelasan mengenai peraturan itu. Penjelasan disampaikan oleh Koordinator Media & PR INASGOC Ratna Irsana.
“Kami selalu menyampaikan bahwa Asian Games 2018 adalah Asian Games yang banyak pertandingan tapi sedikit sampah,” katanya.
“Dalam aturan yang kami sampaikan, yang tidak boleh dibawa masuk adalah tempat minum dari beling karena hal ini berbahaya, takut pecah, dll. Kalau minuman Aqua, sebagai sponsor, Aqua memiliki hak untuk berjualan di sekitar GBK. Jadi memudahkan penonton dan siapa pun yang membeli Aqua,” ucapnya.
Danone-AQUA, sebagai sponsor resmi hidrasi Asian Games 2018, juga sudah memberikan klarifikasi. Dalam penjelasannya, pihak Danone-AQUA menyatakan dukungan terhadap langkah Pemerintah untuk menjaga tempat penyelenggaraan acara bersih dari sampah.
“Kami juga mendukung masyarakat untuk menggunakan tumbler dalam upaya #BijakBerplastik di setiap aktivitas,” ujar Danone-AQUA dalam pernyataannya.
Selama penyelenggaraan Asian Games 2018, mereka pun menyatakan bakal bekerjasama dengan 4.000 relawan untuk memastikan kebersihan venue dan mengedukasi pengunjung dalam pengelolaan sampah plastik.
“Pelarangan penggunaaan tumbler di dalam stadion GBK pada saat acara pembukaan Asian Games tidak berhubungan dengan posisi Danone-AQUA sebagai sponsor resmi dan merupakan wewenang dari INASGOC dengan pertimbangan tertentu,” sebut Danone-AQUA.
<!–
[Gambas:Sportradar]
–>
(krs/krs)