Football5star.com, Indonesia – Sejak dipromosikan manajemen Barcelona untuk menjadi pelatih tim utama, Pep Guardiola seperti penyihir hebat yang muncul dengan tiba-tiba. Di awal musim 2008/2009, pria kelahiran Santpedor ini melakukan perombakan besar. Nama-nama kelas dunia seperti Ronaldinho, Samuel Eto'o, hingga Deco dan Gianluca Zambrotta dijual.
Tak sampai di situ, Pep juga mempromosikan seorang Sergio Busquets. Nama gelandang yang kemudian mendunia dan dikenal sebagai salah satu prototipe gelandang bertahan era modern. Pep juga membangun skuat Blaugrana dengan alumnus La Masia sebagai inti utama. Xavi Hernandez dan Andres Iniesta menopang Busquets di lini tengah. Gerard Pique dipulangkan dari Manchester United untuk menemani sang kapten garang, Carles Puyol dan Victor Valdes. Jangan lupakan sang protagonis utama, Lionel Messi.
Dari situ, kemudian muncul istilah sepak bola cantik ala Pep yang dilabeli oleh media Spanyol sebagai tiki-taka. Apa itu tiki-taka tentu tergantung tafsir masing-masing orang, tapi di salah satu interview dengan media, Direct TV Sports, Pep menjabarkan filosofinya.
"Memindahkan bola berarti memindahkan posisi lawan. Lawan akan mudah bertahan ketika bola hanya bergerak di satu tempat. Tapi ketika bola rutin bergerak, pemain bertahan lawan tidak akan tahu dari sisi mana bahaya itu akan datang. Memindahkan bola dari tengah ke koridor akan membuat lawan kebingungan," ujar Pep menjelaskan filosofinya.
Pep sendiri memang tersohor sebagai pelatih dengan mindset menyerang yang paten. Dia pun tidak menolak stigma tersebut. Bahkan, pelatih berkepala plontos tersebut menjelaskan bahwa dengan menjadi protagonis, menunjukkan bahwa Anda punya inisiatif dan itu bagus.
"Saya suka menyerang karena tiga hal. Pertama, itu menunjukkan sebuah inisiatif. Kedua, Anda memaksa pemain untuk cukup berani menjadi protagonis. Membuat mereka menjadi independen dari tekanan lawan. Ketiga, Anda membuat pemain merasa ingin berlari lebih banyak dan merebut bola dari lawan secepatnya. Dengan begitu, kami akan banyak menguasai bola dan membuat peluang gol," tambah pelatih pengagum Marcelo Bielsa ini.
Brilliant interview with Pep. Brilliant. pic.twitter.com/WecWTUMpWS
— Mindfootballness Project (@mfbnproject) August 20, 2018