KIBLAT.NET, Jakarta – Ekonom Universitas Indonesia, Fithra Faisal menilai menghadapi revolusi 4.0, Indonesia masih hanya terjebak membicarakan infrastrukturnya. Padahal bukan hanya bicara infratruktur, tetapi kita harus membicarakan ekosistemnya.
"Bicara infrastruktur kita saja berantakan, di mana transportasi tidak saling berhubungan dan trotoar tidak jelas. Ternyata permasalahannya ekosistem di Indonesia yang berantakan. Hal inilah yang membuat para unicorn ini bergantung pada luar negeri," katanya dalam diskusi Buntut siasat Debat Kedua di Upnormal Coffe Roasters, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis, (21/2/2019).
Dia mengungkapkan dua tahun lalu dirinya berbincang- bincang dengan pengusaha startup di Silicon Valley di California Amerika Serikat yang menjadi kota dipenuhi oleh perusahaan yang bergerak di bidang komputer dan semikonduktor. Menurutnya, di tempat tersebut ekosistemnya baik.
"Ternyata di sana ada ekosistem yang baik. Di mana baik industri, universitas, masyarakat dan pemerintah menggunakan jasa- jasa inivator yang ada di Silicon Valley. Berbeda kalau melihat ekosistem di Indonesia yang berantakan," katanya.
Faisal melanjutkan eksosistem di Indonesia tidak ada inkubatornya, universitas di mana dan industrinya kemana. Padahal satu sama lain harus saling terkait, jika hanya pemerintah saja yang mendukung revolusi 4.0 tidaklah bisa.
"Pemerintah, komunitas, industri dan universitas harus saling berkaitan tidak sekuler, demi menunjang revolusi 4.0," ujarnya.
Ia juga menyinggung persoalan energi. Kedua Capres, kata dia, hanya membicarakan penggunaan biosolar b20, b90 dan b100. Padahal energi ini yang menimbulkan kebakaran hutan, sehingga aneh ada paradoks di satu sisi ingin mengurangi kebakaran hutan tetapi pemerintah malah tidak mengurangi energi itu yang memicu potensi kebakaran hutan.
"Kita tidak mendengar dalam debat itu ada capres yang ingin mengembangkan energi mini hydro, geothermal. Padahal kita punya potensi keunggulan di sana, pemerintah seharusnya berinvestasi di bidang itu. Bukan justru dikerdilkan.
Reporter : Hafidz Syarif
Editor: Izhar Zulfikar
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/02/23/ekonom-ui-sebut-infrastruktur-indonesia-berantakan/