KIBLAT.NET, Mogadishu – Gerakan Al-Shabaab Somalia kembali menargetkan gedung pemerintahan di pusat pemerintahan Somalia, Mogadishu. Gerilyawan Al-Shabaab berhasil memasuki gedung dan mendudukinya.
Kantor berita Reuters, melansir dari sumber keamanan Somalia pada Ahad (23/03/2019), melaporan bahwa serangan itu terjadi pada Sabtu (22/03/2019). Serangan dimulai pada pagi hari dan berlanjut hingga malam.
Polisi Somalia menjelaskan bahwa serangan itu diawali dengan "dua bom bunuh diri" dengan mobil. Bom meledak di dekat Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga Kerja yang terletak di sebuah jalan besar di ibukota Mogadishu. Setelah ledakan, orang-orang bersenjata menyerbu dan masuk gedung tersebut kemudian terlibat baku tembak dengan polisi.
Seorang pejabat keamanan Somalia mengatakan bahwa sejak awal serangan, polisi telah mengevakuasi warga dari bangunan, sebelum melakukan penyisiran besar, dan mengadakan konfrontasi langsung dengan para penyerang. "Sebagian besar bangunan pemerintah telah diamankan, tetapi kami pikir ada militan lain yang bersembunyi," kata Mohammed Hussein, pejabat keamanan.
Ia mengatakan polisi telah membunuh dua militan Al-Shabab yang telah menyerbu gedung pemerintah.
Menurut pihak berwenang, total korban serangan ini 15 orang. Tidak dijelaskan identitas para korban namun pemerintah mengonfirmasi wakil menteri pekerjaan umum dan tenaga kerja termasuk dalam korban tersebut.
Organisasi Al-Shabab bertanggung jawab atas serangan ini. Dalam pernyataan resmi, member Organsiasi Al-Qaidah itu mengatakan salah satu anggotanya menyerbu gedung pemerintah dengan bom mobil, yang memungkinkan pejuang lain masuk.
"Kami berada di dalam gedung, dan pertempuran berlanjut. Kami akan memberi rinciannya nanti," kata juru bicara Al-Shabaab, Abdul Aziz Abu Mush'ab.
Al-Shabaab mengintensifkan serangannya pada Maret di ibukota. Awal bulan lalu, gerakan tersebut meledakkan bom di dekat istana presiden.
Gerakan jihadis itu berupaya menggulingkan pemerintah pusat yang didukung Barat. Meskipun diusir dari Mogadishu pada tahun 2011 dan sebagian besar benteng lainnya di seluruh negeri, gerakan ini mampu mempertahankan pengaruhnya di wilayah luas lainnya.
Sebanyak 20 ribu tentara Uni Afrika dukungan Barat berada di Somalia untuk menghadapi pejuang Islamis. Mereka ditugaskan melindungi pemerintah dari upaya penggulingan.
Sumber: Reuters
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/03/25/al-shabaab-duduki-gedung-kementerian-pekerjaan-umum-somalia/