Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Bantah Pernyataan Deplu AS, Taliban: Negosiasi di Qatar Hanya Bahas Dua Poin

KIBLAT.NET, Doha – Imarah Islam Afghanistan (Taliban), Jumat (08/03/2019), membantah gencatan senjata dan dialog dengan pemerintah Kabul menjadi poin yang dibicarakan dalam negosiasi dengan AS di Doha. Pembicaraan sudah berlangsung sepekan lebih itu fokus pada dua hal; penarikan pasukan asing dan jaminan Afghanistan tidak dijadikan lokasi serangan ke negara lain.

Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa negosiasi membicarakan sisi-sisi aspek konflik eksternal, yaitu penarikan semua pasukan pendudukan dari Afghanistan dan mencegah penggunaan Afghanistan untuk menyakiti orang lain. Poin-poin lainya yang menyangkut aspek internal dan tak terkait dengan AS tidak menjadi poin pembicaraan.

Selasa lalu, juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Paladino membuat pernyataan yang kontradiktif. Dia mengatakan pembicaraan difokuskan pada "empat masalah yang saling terkait yang akan membentuk dasar dari setiap perjanjian di masa depan" untuk mengakhiri perang sejak 2001. Empat poin itu adalah kontraterorisme, penarikan pasukan AS", dialog antarwarga Afghanistan dan gencatan senjata.

Putaran perundingan di Qatar, yang dimulai pada 25 Februari dan merupakan yang pertama dihadiri oleh salah satu pemimpin Taliban terkemuka sekaligus salah satu pendiri gerakan Mullah Abdul Ghani Baradar, adalah salah satu tur terpanjang antara kedua negara.

Mujahid mengatakan, perundingan kelima di Qatar ini bertujuan mengidentifikasi rincian dua masalah yang disepakati pada putaran perundingan terakhir pada Januari. Yaitu, penarikan pasukan AS dan janji Taliban bahwa Afghanistan tidak akan dijadikan basis "teroris" untuk melancarkan serangan ke luar negeri.

Negosiasi kembali dihentikan pada Jumat karena itu hari libur. Mujahid menunjukkan bahwa negosiasi akan akan dilanjutkan pada Sabtu ini.

Taliban terus menolak untuk bernegosiasi dengan pemerintah Kabul karena menilai pemerintahan itu hanya boneka di tangan Washington.

Paladino mengacu pada "beberapa kemajuan" tetapi mengatakan "masih ada pekerjaan yang harus dilakukan".

Jenderal Joseph Fotel, komandan pasukan AS di Timur Tengah, mengatakan situasi saat ini di Afghanistan "tidak memungkinkan" penarikan pasukan koalisi.

Ia mengatakan bahwa setiap penarikan harus dikaitkan dengan "kemajuan politik" , merujuk pada negosiasi di Doha.

Sumber: AFP
Redaktur: Sulhi El-Izzi

Sumber: https://www.kiblat.net/2019/03/09/bantah-pernyataan-deplu-as-taliban-negosiasi-di-qatar-hanya-bahas-dua-poin/


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2