loading…
Setelah mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah pada tahun 2014, al-Baghdadi menguasai lebih dari tujuh juta orang di sebagian wilayah Suriah dan Irak. Di wilayah yang kemudian dianggap sebagai “kekhalifahan” itulah, ISIS menerapkan hukum Islam versi mereka sendiri.
Operasi SDF didukung pemboman udara koalisi yang dipimpin Amerika Serikat (AS). Sehari sebelumnya, Presiden Donald Trump mengumumkan bahwa “kekhalifahan” ISIS segera dilenyapkan 100 persen di Suriah
Baca Juga:
Ketika ISIS berada di puncak kekuasaannya, al-Baghdadi, 47, yang tercatat sebagai warga Irak dikabarkan telah terluka. Dia pernah beberapa kali diberitakan terbunuh, namun keberadaannya tidak pernah dikonfirmasi.
Al-Baghdadi menjadi pria paling dicari di dunia. AS telah menawarkan hadiah USD25 juta kepada siapa pun yang memiliki informasi yang mengarah pada penangkapannya.
“Dia hanya memiliki tiga sahabat; kakak laki-lakinya Jumaa, sopir dan pengawalnya Abdullatif al-Jubury, dan kurirnya Saud al-Kurdi,” kata Hisham al-Hashemi, seorang ahli peneliti ISIS di Irak, seperti dikutip AFP, Minggu (24/3/2019).
Hashemi mengatakan kuartet itu kemungkinan bersembunyi di suatu tempat di gurun Badia. Gurun luas di Suriah itu membentang dari perbatasan timur Suriah dengan Irak hingga ke provinsi Homs.
Hantu
Dijuluki “The Ghost (Hantu)”, al-Baghdadi belum muncul di depan umum sejak dia menyampaikan khotbah di Masjid Al-Nuri yang terkenal di Mosul pada tahun 2014, di mana dia menyatakan dirinya sebagai khalifah.
Rekaman suara terakhirnya kepada para pendukung ISIS dirilis pada Agustus, delapan bulan setelah Irak mengumumkan telah mengalahkan kelompok itu.
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1389466/43/kekhalifahan-isis-tamat-di-mana-sang-pemimpin-al-baghdadi-1553370787