loading…
“Kami telah membongkar rencana yang diorganisir secara pribadi oleh boneka jahat untuk membunuh saya,” kata Maduro kepada ribuan pendukungnya di Caracas, merujuk pada Guaido, yang diakui sebagai presiden sementara oleh lebih dari 50 negara seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (24/3/2019).
Lebih jauh Maduro menuduh Kolombia, negara tetangga Venezuela yang berpihak pada AS, juga terlibat. Maduro mengatakan bahwa seorang kepala paramiliter Kolombia yang tidak dikenal telah ditangkap di negara itu dan memberikan kesaksian.
Baca Juga:
Pemerintah Maduro memberikan rincian dugaan plot pembunuhan itu di televisi negara, dengan Menteri Informasi Jorge Rodriguez mengatakan pembunuh bayaran dari El Salvador, Guatemala dan Honduras telah direkrut menggunakan sejumlah besar uang dan dikirim ke Kolombia sebelum misi pembunuhan dan sabotase ke Venezuela untuk dilaksanakan.
Rodriguez menuduh kepala staf Guaido, Roberto Marrero, menerima uang dari Amerika Serikat dan menjadi penyelenggara utama dari operasi yang dituduhkan.
Marrero, seorang pengacara berusia 49 tahun, ditangkap pada hari Kamis di rumahnya di Caracas. Tindakan ini memicu protes dan menuntutnya segera dibebaskan oleh AS, Uni Eropa dan negara-negara Amerika Latin utama yang mengakui Guaido sebagai presiden sementara Venezuela.
Dia berteriak kepada seorang tetangga, seorang anggota parlemen oposisi, bahwa petugas intelijen SEBIN yang menangkapnya telah menanam dua senapan serbu dan sebuah granat di rumahnya.
Baca juga: Intelijen Venezuela Tangkap Pembantu Guaido
Beberapa jam kemudian, pemerintah Maduro menunjukkan foto-foto senjata yang katanya ditemukan dan diduga Marrero adalah bagian dari “sel teroris.”
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1389505/42/maduro-tuding-as-danai-komplotan-tentara-bayaran-1553394980