Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Muslim Australia Waspadai Teror Lanjutan Pasca Jumat Berdarah di Selandia Baru

KIBLAT.NET, Jakarta – Para pemimpin Islam mengutuk serangan teror terhadap jamaah di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru. Mereka mengatakan bahwa aksi itu sebagai bentuk Islamofobia.

Federasi Dewan Islam Australia (AFIC) mengutuk serangan itu dan mendesak pemerintah Australia untuk memberi perhatian ekstra pada sentimen anti-Muslim dan ekstremisme.

Laporan terakhir menunjukkan 49 orang tewas dalam aksi teror tersebut. Presiden AFIC Rateb Jneid mengajak untuk mendoakan para korban dan keluarga mereka.

"Dengan kesedihan yang mendalam kita belajar hari ini dari serangan teroris yang dilakukan terhadap jamaah yang tidak bersalah di sebuah Masjid di Christchurch, Selandia Baru," kata Dr. Jneid.

"Kami menyampaikan doa dan pikiran kami kepada para korban dan penyintas, keluarga mereka dan orang-orang Selandia Baru selama masa yang mengerikan ini," katanya.

"Tindakan teror terhadap para penyembah yang tidak bersalah ini adalah kekejaman dan kami berduka dengan para korban dan keluarga mereka."

Senator perempuan Muslim pertama Australia, Mehreen Faruqi, mengutuk sentimen anti-Islam di Australia, terutama yang dari politisi sayap kanan seperti Pauline Hanson dan Fraser Anning.

"Ada darah di tangan para politisi yang menghasut kebencian. Bagi saya, ada hubungan yang jelas antara politik kebencian mereka dan kekerasan yang memalukan dan tidak masuk akal di Christchurch ini," katanya di Twitter.

"Muslim telah menjadi sasaran selama shalat Jumat. Ini bukan peristiwa terisolasi dengan penyebab misterius. Ini bukan sembarangan. Ini adalah konsekuensi dari kebencian Islamofobia dan rasis yang telah dinormalisasi dan dilegitimasi oleh beberapa politisi dan media."

"Menghadiri shalat Jumat adalah ritual keluarga bagi jutaan umat Islam. Hati saya hancur untuk semua orang yang kehilangan keluarga dan teman-teman hari ini, dan Muslim di seluruh dunia yang khawatir akan keselamatan mereka setiap hari."

Dr. Jneid mengatakan bahwa umat Islam di Australia perlu waspada, terutama di sekitar masjid. "Kami mendorong semua masjid dan tempat ibadah di Australia untuk lebih waspada, dan bagi anggota komunitas Muslim untuk secara khusus memperhatikan keselamatan mereka dalam beberapa hari mendatang," katanya.

Dia juga mendesak pemerintah Australia untuk mewaspadai konsekuensi mengerikan yang dapat terjadi dari ucapan kebencian.

"Pembantaian hari ini adalah produk dari Islamofobia yang semakin meningkat dan marginalisasi umat Islam dan merupakan pengingat bagi semua pihak, termasuk para pemimpin politik dan komentator media, tentang konsekuensi mengerikan yang dapat ditimbulkan oleh suasana kebencian dan perpecahan," katanya.

"Kami mendesak pemerintah di Australia, baik di tingkat Federal dan Negara, untuk memberikan perhatian ekstra pada munculnya sentimen anti-Muslim dan ekstremisme, serta mendengar dan menanggapi dengan tulus keprihatinan komunitas Muslim."

Sumber: ABC
Redaktur: Ibas Fuadi

Sumber: https://www.kiblat.net/2019/03/15/muslim-australia-waspadai-teror-lanjutan-pasca-jumat-berdarah-di-selandia-baru/


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2