Petugas harus berjalan kaki selama berjam-jam untuk sampai ke Desa Way Haru.
REPUBLIKA.CO.ID, PESISIR BARAT — Sebanyak 12 personel polisi Bengkunat Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, membawa logistik Pemilu melintasi medan yang berat. Mereka melewati jalan berlumpur dan berjalan hingga enam jam.
“Kami harus melintasi medan yang sangat berat, bergumul dengan lumpur dan berjalan kaki selama enam jam,” kata Kepala Polsek Bengkunat, Inspektur Satu Polisi Karyono, saat dihubungi dari Bandarlampung, Sabtu (20/4).
Petugas berjalan enam jam untuk sampai ke Pekon atau Desa WayHaru dan sekitarnya di pesisir barat. Desa Way Haru, lanjutnya, termasuk wilayah paling terisolir di pesisir barat.
Pihaknya, melakukan pergeseran kotak dan surat suara dari PPS Pekon Wayharu sebanyak 35 kotak suara, Way tiyas sebanyak 20 kotak suara, Siringgading sebanyak 15 kotak suara, dan Bandardalam sebanyak 25 kotak suara.
Ia mengatakan, dalam membawa 95 kotak suara, petugas mengangkutnya menggunakan 15 gerobak sapi.
“Saat ini 95 kotak suara dimaksud sudah tiba di Pemangku Sumbersari Pekon Sumberrejo,Kecamatan Bangkunat, sekitar pukul 23.00 WIB, kemarin malam,” ujar Karyono.
Kemudian dilanjutkan dengan pemindahan kotak suara dari gerobak sapi ke dalam truk dan langsung menuju ke PPK Kecamatan Bangkunat dan tiba sekitar pukul 23.45 WIB.
“Jarak tempuh yang memakan waktu lama tersebut, disebabkan hujan yang terus mengguyur, sehingga membuat medan jalan menjadi berat,” jelasnya.
Ia bersama anggota juga harus melintasi kubangan lumpur, untuk mendorong gerobak dan harus melalui jalur pinggir pantai yang kebetulan laut sedang pasang dan gelap.”Kami hanya bermodalkan senter, untuk penerangan,” kata dia.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut otomatis menghambat proses mobilisasi kotak suara karena sulitnya medan yang ditempuh. “Berkat kegigihan anggota, kotak suara berhasil tiba hingga ke lokasi penjemputan,” tambahnya.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/pqab9m377/bawa-kotak-suara-petugas-bergumul-dengan-lumpur