ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Pakistan, Imran Khan, menyatakan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa di India ngawur atas klaim negaranya menembak jatuh pesawat F-16 Pakistan selama kebuntuan di bulan Februari, lansir Reuters, hari ini (6/4/2019).
Majalah Foreign Policy yang berpusat di AS, mengutip para pejabat AS, mengatakan semua jet tempur F-16 Pakistan telah dihitung, bertentangan dengan penilaian angkatan udara India yang mengklaim telah menembak jatuh salah satu jet.
"Kebenaran selalu menang dan selalu merupakan kebijakan terbaik," kata Khan dalam sebuah Tweet. "Upaya BJP untuk memenangkan pemilihan dengan membangkitkan histeria perang dan klaim palsu menjatuhkan F-16 milik Pakistan telah menjadi bumerang, pejabat Pertahanan AS juga membenarkan bahwa tidak ada F-16 yang hilang dari armada Pakistan."
The truth always prevails and is always the best policy. BJP’s attempt to win elections through whipping up war hysteria and false claims of downing a Pak F 16 has backfired with US Defence officials also confirming that no F16 was missing from Pakistan’s fleet.
— Imran Khan (@ImranKhanPTI) April 6, 2019
Kedua tetangga yang bersenjata nuklir itu terlibat dalam pertempuran udara di wilayah Kashmir yang disengketakan sehari setelah jet-jet India menyeberang ke Pakistan untuk menyerang sebuah kamp yang diduga milik "militan" anti-India.
Sebuah jet India dijatuhkan saat pertempuran dan pilotnya ditangkap ketika ia dikeluarkan di sisi perbatasan Pakistan. Dia kemudian dibebaskan.
India mengatakan mereka juga telah menembak jatuh sebuah pesawat Pakistan dan Angkatan Udara India (IAF) memperlihatkan potongan-potongan rudal yang dikatakan telah ditembakkan oleh F-16 Pakistan sebelum jatuh.
Foreign Policy menyatakan dalam sebuah laporan yang diterbitkan pada Kamis (4/4), dua pejabat pertahanan AS dengan pengetahuan langsung tentang masalah ini mengatakan personil AS telah melakukan perhitungan F-16 Pakistan dan tidak menemukan satu pun yang hilang.
Rincian perseteruan udara India-Pakistan belum sepenuhnya diberikan oleh kedua belah pihak. Jika laporan AS ternyata benar, itu akan menjadi pukulan lebih lanjut bagi Perdana Menteri Narendra Modi, yang mengatakan bahwa India telah memberi pelajaran kepada Pakistan, menjelang pemilihan minggu depan.
BJP berkampanye pada platform keamanan nasional yang tangguh, terutama yang berkaitan dengan musuh utama Pakistan. New Delhi menyalahkan Pakistan karena memicu pemberontakan 30 tahun di Kashmir yang mayoritas penduduknya Muslim, tetapi Islamabad membantah keterlibatan itu.
Keberhasilan serangan udara India di sebuah kamp kelompok Jaish-e-Mohammed di Pakistan barat laut juga telah dilemparkan ke keraguan setelah gambar satelit menunjukkan sedikit tanda kerusakan.
Gambar-gambar satelit beresolusi tinggi yang ditinjau oleh Reuters bulan lalu menunjukkan bahwa sebuah sekolah agama yang dijalankan oleh JeM tampaknya masih berdiri berhari-hari setelah India mengatakan pesawat tempurnya telah mengenai kamp pelatihan kelompok gerilyawan di situs itu dan menewaskan sejumlah besar gerilyawan.
Pakistan menutup wilayah udaranya di tengah-tengah kebuntuan tetapi sebagian besar lalu lintas udara komersial telah dimulai kembali dan bandara-bandara utama telah dibuka.
Pakistan menawarkan untuk membuka satu rute udara pada Jumat (5/4), kata seorang pejabat pemerintah India, tanpa merinci lebih lanjut dan menolak disebutkan namanya karena masalah itu tidak diketahui publik.
Seorang pejabat Air India mengatakan dengan syarat anonim bahwa Pakistan telah membuka salah satu dari 11 rute udara, dari sisi selatan, menambahkan bahwa armadanya mulai beroperasi melalui rute ini pada Jumat (5/4).
"Pakistan telah membuka satu rute udara di atas India pada 4 April, itu adalah rute menuju barat laut," Mujtaba Baig, juru bicara Otoritas Penerbangan Sipil Pakistan, mengatakan kepada Reuters, Sabtu (6/4).
Email yang dikirim ke Direktorat Jenderal Penerbangan Sipil India tidak segera dijawab. Air India pun tidak segera menanggapi permintaan serupa. (Althaf/arrahmah.com)
Sumber: https://www.arrahmah.com/2019/04/06/bersikukuh-soal-jatuhnya-f-16-pm-pakistan-bilang-india-ngawur/