Jasa Marga membukukan pendapatan sebesar Rp 7,63 triliun
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pada kuartal I 2019, PT Jasa Marga Tbk (Persero) Tbk mencatatkan laba bersih sebesar Rp 584,8 miliar atau stagnan dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 582,99 miliar. Alhasil, perseroan hanya mengantongi pendapatan 20,77 persen atau Rp 7,63 triliun dibandingkan periode sama tahun lalu.
Penurunan pendapatan terjadi lantaran pendapatan konstruksi emiten ini turun 29,45 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,11 triliun. Sementara kontribusi pendapatan jalan tol dan usaha lain hanya naik sekitar 5,75 persen menjadi Rp 2,51 triliun.
Berdasarkan siaran pers yang diterima Republika, Jumat (26/4) pendapatan usaha di luar konstruksi, Jasa Marga mencatat pendapatan usaha sebesar Rp2,52 triliun atau meningkat 5,7 persen dari kuartal I 2018. Angka tersebut berasal dari kontribusi pendapatan tol sebesar Rp2,34 triliun atau naik 6,3 persen dibandingkan kuartal I 2018.
Dari total pendapatan tol tersebut, kontribusi pendapatan tol dari anak perusahaan meningkat 4,78 persen dibandingkan kontribusi pendapatan tol anak perusahaan pada kuartal I 2018 sebesar 11,33 persen. Kenaikan kontribusi tersebut merupakan dampak positif dari pengoperasian jalan tol baru dan konektivitas jaringan jalan tol Trans Jawa pada akhir 2018.
Di sisi usaha lain, Jasa Marga membukukan pendapatan usaha lain sebesar Rp 179,6 miliar. Sementara itu, di tengah mulai beroperasinya jalan tol baru dan masifnya kebutuhan pendanaan untuk penyelesaian konstruksi proyek jalan tol.
Dalam sisi pendanaan, untuk menjaga kondisi keuangan perseroan kembali melakukan inovasi alternatif pendanaan berbasis ekuitas yaitu Kontrak Investasi Kolektif Dana Investasi Infrastruktur (KIK DINFRA). Adapu produk keuangan KIK DINFRA Jasa Marga ini merupakan Produk KIK DINFRA yang pertama kali dicatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Sementara Jasa Marga mencatat EBITDA sebesar Rp1,81 triliun atau tumbuh sebesar 14,5 persen atau sekitar Rp229,58 Miliar dibandingkan dengan kuartal I 2018. Jasa Marga pada periode ini juga mampu mencatat margin EBITDA sebesar 71,8 persen lebih besar dari kuartal I 2018 sebesar 66,30 persen.
Pada sisi operasional, Jasa Marga telah mengoperasikan Jalan Tol Medan-Kualanamu Tebing Tinggi Seksi 7 (Sei Rampah – Tebing Tinggi) sepanjang 9,26 Km. Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera yang akan menghubungkan Aceh hingga Lampung. Saat ini jalan tol tersebut dapat memperlancar arus transportasi dan logistik antara Kota Medan, Bandara Internasional Kualanamu, Kawasan Ekonomi Khusus Sei Mangkei, dan Kawasan Pariwisata Danau Toba.
Selain itu, Jasa Marga terus mengembangkan inovasi di berbagai aspek untuk meningkatkan fasilitas dan pelayanan kepada pengguna jalan tol. Salah satunya adalah dengan menggelar simulasi transaksi nir sentuh berbasis Radio-Frequency Identification (RFID) atau Single Lane Free Flow (SLFF) yang turut diikuti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno di Gerbang Tol (GT) Cengkareng dan GT Kapuk pada ruas Tol Soedyatmo bulan Maret 2019 lalu. Teknologi yang dikenal dengan nama FLO ini merupakan teknologi sistem transaksi tol tanpa henti yang diproduksi oleh anak usaha Jasa Marga, PT Jasa Marga Tollroad Operator (JMTO). Sistem ini merupakan pengembangan dari teknologi Electronic Toll Collection (ETC) menuju sistem Multi Lane Free Flow (MLFF).
Sesuai dengan rencana pengoperasian jalan tol baru pada tahun 2019, Jasa Marga diharapkan dapat mengoperasikan ± 245 Km jalan tol baru yang tersebar di Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan serta Pulau Sulawesi.
Untuk target pengoperasian wilayah Jabotabek dan Pulau Jawa terdiri dari Jalan Tol Cengkareng-Kunciran (14,20 Km), Jalan Tol Kunciran-Serpong (11,20 Km), Jalan Tol Serpong-Cinere (10,14 Km), Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Elevated (36,40 Km), Jalan Tol Pandaan-Malang (38,49 Km) serta Jalan Tol Gempol-Pandaan (1,60 Km).
Sementara itu, untuk target pengoperasian di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi terdiri dari Jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi Seksi 7 Sei Rampah-Tebing Tinggi (Telah beroperasi Maret 2019 sepanjang (9,26 Km), Jalan Tol Balikpapan-Samarinda (98,89 Km) serta tiga seksi untuk Jalan Tol Manado-Bitung: Seksi 1A Manado-Sukur (7,00 Km), Seksi 1B Sukur-Airmadidi (7,00 Km) dan Seksi 2A Airmadidi-Danowudu (11,50 Km).
Sumber: https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/pqk1ix383/jasa-marga-kantongi-laba-bersih-rp-5848-miliar