loading…
Banjir luapan sungai Lariang itu masih memutus akses Poros Trans Sulawesi, di Dusun Bukit Harapan. Ketinggian air di badan jalan mencapai 1 meter, dengan panjang sekira 200 meter.
Nampak penumpukan kendaraan di dua sisi jalan yang terendam. Masing-masing mencapai 1 kilometer. Hanya mobil dengan muatan berat yang mampu menembus derasnya arus dibadan jalan.
Baca Juga:
Sembilan Dusun di Desa Lariang juga masih rata-rata terendam. Ketinggian air mencapai 50 cm hingga 1,5 meter. Berdasarkan data BPBD Pasangkayu sedikitnya 259 Kepala Keluarga (KK) mengungsi. Mereka ditampung di tiga posko pengungsian, yang terletak di Dusun Lione, Dusun Bukit Harapan, dan Dusun Marisa.
Pengungsi di posko Lione mencapai 78 KK, posko Marisa mencapai 93 KK, dan posko Bukit Harapan mencapai 88 KK. Pengungsi di Bukit Harapan rata-rata berasal dari Dusun Kalindu.
Pemerintah Desa dan Dinsos Pasangkayu juga mendirikan dapur umum.
"Stok bahan pangan kami sampai saat ini masih mencukupi. Kami akan terus bersiaga disini sampai air surut," ujar Kepala Dinsos Pasangkayu
Sementara salah seorang warga Kalindu yang mengungsi di posko Bukit Harapan, Muliati S menyampaikan, semenjak mengungsi pada Selasa, segala kebutuhan pengunsi di poskonya masih tercukupi. Rata-rata pengungsi belum memiliki keluhan apapun.
"Masalah makanan kami tidak ada masalah, begitu juga air bersih. Sampai saat ini pengungsi disini juga belum terserang penyakit," ungkapnya.
(akn)
Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1400522/174/banjir-belum-surut-259-kk-warga-lariang-pasangkayu-mengungsi-1556706169