Selasa, 2 Ramadhan 1440 H / 7 Mei 2019 11:34 wib
70 views
Oleh: Badrul Tamam
Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam atas Rasulillah –Shallallahu ‘Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.
Curang adalah perbuatan yang sangat dibenci Allah. Allah ancam pelaku kecurangan dengan kehinaan, kecelakaan, kehancuran, dan siksa pedih di Jahannam.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَوَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
"Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang, (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi." (QS. Al-Muthaffifin: 1-3)
Wail memiliki makna kecelakaan, kehancuran, dan kebinasaan. Juga nama satu lembah di jahannam. Allah ancam pelaku kecurangan dengan kehinaan dan siksa pedih di Jahannam.
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda tentang orang curang,
وَمَنْ غَشَّنَا ، فَلَيْسَ مِنَّا
"Dan siapa yang mencurangi kami ia pun bukan bagian dari kami." (HR. Muslim)
Dalam redaksi lain di Muslim,
مَنْ غَشَّ ، فَلَيْسَ مِنِّي
"Siapa yang curang ia bukan bagian dari diriku." (HR. Muslim)
Curangsering terjadi dalam jual beli. Namun tidak menutup kemungkinan terjadi pula dalam bidang lain. Seperti di dunia kerja, dalam memberi nasihat, dan juga curang dalam mengurusi urusan orang banyak.
Diriwayatkan dari Ma'qil bin Yasar Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
ما من عبد يسترعيه الله رعية يموت يوم يموت وهو غاش لرعيته، إلا حرم الله عليه الجنة
"Tidaklah seorang hamba yang Allah beri kepercayaan mengurusi rakyat meninggal, dan hari meninggalnya itu ia berbuat curang terhadap rakyatnya melainkan Allah haramkan surga atasnya." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Jika komisi Pemilihan Umum (KPU) dan pihak-pihak terkait berbuat curang dalam menyelenggarakan pemilu. Ia lebih berpihak kepada satu pasangan calon presiden dan wakil presiden, mencurangi pihak lawannya, maka ia termasuk ke dalam hadits di atas. Karena KPU mengurusi urusan orang banyak yang mashlahat mereka sangat bergantung kepada keadilan dan kejujurannya.
[Baca: Ancaman Berbuat Curang]
Semakin besar dampak buruk dari kecurangan maka dosa pelakunya semakin besar dan ancamannya siksa semakin kuat. Lebih-lebih jika kecurangan itu dikerjakan di waktu mulia –seperti Ramadhan-, dan dalam kondisi mulia –seperti sedang berpuasa-. Ditambah lagi korban kecurangan itu orang-orang beriman yang sedang mengerjakan puasa. Semakin berlipat dosa pelaku kecurangan itu dan semakin dekat dengan kehancuran dan kebinasaan.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ اَلزُّورِ وَالْعَمَلَ بِهِ فَلَيْسَ لِلَّهِ حَاجَةٌ فِي أَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ
"Barangsiapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan mengerjakannya, maka Allah tidak butuh kepada ia meninggalkan makanan dan serta minumannya." (HR. Bukhari)
Qaul Al-Zuur adalah perkataan yang menyimpang dari kebenaran dan condong kepada kebatilan. Masuk di dalamnya setiap perkataan haram. Misalnya: bohong, ghibah (menggunjing), adu domba, kesaksian palsu, mencaci, mencela, dan semisalnya.
Demikian pula perbuatan al-Zuur, adalah perbuatan yang menyimpang dari kebenaran dan condong kepada kebatilan. Seperti menipu, berbuat curang, mencuri, dan semisalnya.
Sebenarnya, perkataan dan perbuatan zuur diharamkan di mana saja dan kapan saja. Tetapi semakin tegas larangannya dan semakin besar dosanya apabila dikerjakan pada waktu-waktu utama seperti Ramadhan, dan di tempat yang mulia seperti di dua tanah haram, dan pada kondisi yang utama seperti shiyam.
[Baca: Waspadalah! Lisanmu Bisa Menghancurkan Puasamu]
Karenanya, siapa yang masih berbuat curang saat puasa, maka puasanya akan sia-sia dan tak berpahala. Bahkan dia diancam dengan kehinaan dan siksa yang lebih dahsyat karena sengaja bermaksiat, mendzalimi orang lain, dan membantu tersebarnya kerusakan di tengah-tengah umat di waktu mulia -Ramadhan-. Berhentilah berbuat curang, agar puasa Anda tak sia-sia. Wallahu A'lam. [PurWD/voa-islam.com]
Sebarkan informasi ini, semoga menjadi amal sholeh kita!
Sumber: http://www.voa-islam.com/read/tsaqofah/2019/05/07/64054/curang-bikin-puasa-siasia/