Bagi Aspas, pencapaiannya musim ini adalah rekor pribadi yang akan bertahan lama.
REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Celta Vigo telah menjalani musim La Liga Spanyol yang kurang baik, bermain di bawah bimbingan tiga pelatih berbeda. Pada akhir bulan Maret, tim ini berada di zona degradasi dan berjarak empat poin dari zona aman.
Iago Aspas muncul di saat yang tepat untuk membantu timnya. Aspas memimpin Celta untuk bangkit di babak kedua dan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 3-2 atas Villarreal.
Bagi Aspas, pencapaiannya di musim 2018/19 adalah sebuah rekor pribadi yang akan bertahan lama. Ini memantapkan reputasinya sebagai salah satu penyerang paling bertalenta tapi dipandang sebelah mata oleh dunia sepak bola internasional.
Mengenang kembali akhir musim 2008/2009, Celta kala itu diselamatkan oleh Iago Aspas yang masih berusia 21 tahun. Baru masuk ke tim di tiga pertandingan terakhir di musim itu, pemuda yang baru tampil sebanyak dua kali di tim utama ini sukses mencetak dua gol yang berbuah kemenangan 2-1 atas D Alavés dan membuat tim asal Galicia ini keluar dari zona degradasi La Liga.
Kembali ke masa sekarang, pada akhir musim 2018/2019, Celta lagi-lagi diselamatkan oleh Iago Aspas. Jebolan asli akademi dan pemimpin tim saat ini selalu tampil hebat ketika dibutuhkan oleh timnya, memastikan Celta bertahan di La Liga.
"Kami harus bangga, apalagi mengingat situasi kami satu setengah bulan lalu," kata Aspas pada acara konferensi pers setelah klub dipastikan bertahan di La Liga dilansir laman La Liga belum lama ini. "Kami mengalami situasi sulit dan kami mampu bangkit, terutama di kandang, dengan kemenangan-kemenangan yang kami capai."
Sumber: https://bola.republika.co.id/berita/sepakbola/liga-spanyol/pryixs438/kala-celta-vigo-kembali-berutang-pada-iago-aspas