KIBLAT.NET, Idlib – Kampanye udara Suriah dan Rusia meningkat di provinsi Idlib dan Hama, sementara rezim Suriah memobilisasi pasukan dalam persiapan kampanye militer yang mengarah konfrontasi luas dengan oposisi bersenjata di daerah-daerah yang tercakup perjanjian zona ekskalasi.
Koresponden Al-Jazeera, Suhaib Al-Khalaf, Ahad (05/05/2019), melaporkan bahwa serangan udara berlanjut pada Ahad menargetkan daerah-daerah di pinggiran utara Hama dan Idlib selatan. Warga pun berbondong-bondong mengungsi menuju perbatasan Turki.
Dia mengatakan jet tempur Suriah dan Rusia melancarkan serangan intensif di 17 kota di daerah yang dihuni sekitar satu juta orang di Idlib selatan dan Hama utara sebagai bagian dari kampanye udara baru yang diluncurkan Selasa lalu.
Aktivis mendata sedikitnya 13 warga sipil—termasuk lima anak-anak, tiga wanita dan seorang relawan White Helmets (WH)— tewas dalam serangan pada Sabtu lalu. Serangan itu diluncurkan oleh helikopter dan jet tempur. Rezim menggunakan bom barel/birmil dan bom curah dalam serangan ini.
Menurut WH, korban tewas meningkat menjadi 22 terhitung sejak Jumat pagi. Sementara total korban sejak peningkatan serangan udara lima hari lalu mencapai hampir 70 orang tewas. Sebagai tanda sengitnya kampanye saat ini, sejumlah sumber melaporkan sebanyak 100 lebih serangan udara terjadi pada Sabtu lalu.
Menurut informasi yang dihimpun Al-Jazeera, militer rezim juga menargetkan pos pemantau Turki di "Sher Maghar" di pinggiran barat Hama. Kementerian Pertahanan Turki mengatakan bahwa penembakan itu mengakibatkan dua tentara Turki luka ringan.
Menurut gambar yang diperoleh oleh Al-Jazeera, tiga helikopter Turki memasuki wilayah udara Suriah menuju titik pos pemantau yang jadi sasaran. Helikopter tersebut mendaratkan dekat pos tersebut untuk mengangkut anggotnya yang terluka menuju Turki.
Ratusan keluarga pengungsi dari desa Hama dan Idlib mencapai perbatasan Suriah-Turki dalam kondisi sulit tanpa tempat berlindung dan fasilitas yang madai.
Mereka menghimbau badan-badan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama selama bulan suci Ramadhan.
Sementara itu, rezim terpantau memobilisasi pasukan. Pasukan-pasukan itu dikirim ke garis depan yang berbatasan dengan wilayah oposisi di Suriah utara.
Militer Suriah mengatakan dalam pernyataannya seperti dilansir kantor berita Jerman bahwa pihaknya mengirim pasukan tambahan ke front-front di pedesaan Idlib selatan, pedesaan Hama utara, pedesaan Damaskus dan Homs. Personil yang diterjunkan berjumlah ribuan dengan bersenjataan lengkap. Sejumlah sumber menyebutkan bahwa ini sebagai persiapan untuk meluncuran operasi darat.
Sumber: Al-Jazeera
Redaktur: Sulhi El-Izzi
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/05/06/kampanye-udara-rezim-suriah-di-idlib-dan-hama-kian-sengit/