Suplemen dengan vitamin C dan D bantu jaga daya tahan selama Ramadhan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Saat puasa, umat Muslim tidak boleh mengonsumsi makanan dan minuman selama lebih dari 13 jam. Tanpa diimbangi asupan bergizi, daya tahan tubuh dapat menurun dan risiko sakit pun meningkat. Daya tahan tubuh bisa dibantu dengan tambahan suplemen. Tapi banyak yang bingung waktu terbaik untuk menenggak suplemen.
Untuk mengatasi hal itu, Medical Advisor of PT Bayer Indonesia, dr Suci Sutinah Diah Suksmasari menyarankan untuk memenuhi nutrisi selama berpuasa. Konsumsi makanan dengan gizi seimbang. Selain makronutrien, seperti karbohidrat, protein dan lemak, mikronutrien seperti vitamin dan mineral juga penting.
“Saat puasa pasti akan mengalami penurunan mikronutrien. Kita bekerja lebih keras saat puasa dan hadapi tantangan yang sebelumnya sudah ada ditambah lagi gayahidup asupan makanan tidak sehat. Kalau pola hidup sudah sehat pertahankan. Sekali-kali boleh makan makanan apa saja, namun apapun yang berlebihan tidak baik,” paparnya.
Selain menjaga pola makan dan gaya hidup, yang paling mudah adalah konsumsi suplemen terutama suplemen yang bisa membantu menjaga daya tahan tubuh. Konsumsi suplemen yang mengandung vitamin C, vitamin D dan zinc karena bisa memberikan perlindungan sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh ada tiga lapisan, vitamin C itu ibarat batu bata, zinc semen dan vitamin D merupakan lapisan yang melapisi sehingga antibocor.
“Vitamin C antioksidan, zinc itu booster membantu menyerap vitamin C dan zinc secara sempurna. Kinerja zinc dan vitamin C lebih cepat karena vitamin D. Sel imun aktivatasi lebih cepat,” tambahnya.
Menurutnya waktu konsumsi suplemen yang tepat adalah saat makan atau setelah makan. Ini karena vitamin dan mineral paling gampang diserap tubuh jika dikonsumsi berbarengan dengan makan. Saat puasa konsumsi suplemen dianjurkan pada saat sahur. Perut terisi setengah dari makanan yang kita konsumsi, kemudian masukkan suplemen ke tubuh dan lanjutkan makan.
Ia menegaskan suplemen tidak dianjurkan dikonsumsi pada saat berbuka. Kondisi perut saat itu kosong, tidak bisa mengonsumsi suplemen. Perut pasti kaget, siapapun itu apakah punya riwayat maag atau tidak pasti perutnya kaget. “Buka puasa disarankan yang anget dan manis. Supaya di balance yang tadinya defisit, diseimbangkan baru bisa,” tambahnya.
Suplemen juga boleh dikonsumsi pada saat malam hari. Tapi setelah makan besar. Jangan setelah tarawih dan sebelum tidur. “Bagi sebagian orang konsumsi vitamin C 1000 mg buat mereka melek. Akhirnya tidak tidur. Energinya masih banyak. Padahal kita harus bangun pagi,” ujarnya.
Karena itu, ia menyarankan untuk konsumsi vitamin C dosis tinggi sebaiknya di pagi dan siang hari. Selain konsumsi vitamin C sebaiknya konsumsi juga air putih yaitu delapan gelas sehari. Dua gelas saat sahur, dua gelas saat berbuka. Sisanya dibagi setelah taraweh atau malam hari sebelum tidur. “Jadi tidak dehidrasi dan tetap seimbang,” tambahnya.
Sumber: https://republika.co.id/berita/ramadhan/tips-puasa/pr5lbm328/kapan-waktu-terbaik-minum-suplemen-saat-ramadhan