Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Kementerian ESDM Dukung Uji Coba B100 yang Dilakukan Kementan

loading…

JAKARTA – Kementerian Pertanian meluncurkan uji coba perdana produk biodiesel 100 (B100) untuk menjawab tantangan global terhadap energi terbarukan melalui penggunaan bahan pertanian. Peluncuran B100 ini mendapat dukungan dari Badan Penelitian dan Pengembangan Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kementan melalui Balai Penelitian Tanaman Industri dan Penyegar (Balittri) bersama Kementerian ESDM melakukan kerjasama pengembangan dan peningkatan penggunaan B100 pada kendaraan bermotor. Komponen terpenting dalam pengembangan B100 adalah reaktor yang mampu mengolah minyak nabati menjadi B100 yang memenuhi standar SNI.

“Salah satu reaktor biodiesel yang ada di instalasi produksi biodiesel Balittri adalah reaktor multifungsi yang memiliki kapasitas olah 400 liter per 5 jam, menghasilkan minyak nabati dengan ALB tinggi, dapat mengolah berbagai jenis minyak nabati, dilengkapi methanol recovery dan memiliki monitor display untuk melihat pemisahan biodiesel dari gliserol dalam tabung pemisah di bawah tabung reaktor,” ujar Kepala Balitri, Deden Syafaruddin, Kamis (9/5/2019).

Baca Juga:

Deden menjelaskan B100 merupakan biodiesel dengan kandungan 100% bahan bakar nabati. B100 yang telah mulai digunakan untuk mobil dinas dan alat pertanian di lingkup Kementerian Pertanian ini merupakan B100 yang berasal dari Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah.

B100 berbahan CPO ini telah dianalisa di Laboratorium Lemigas dengan hasil telah memenuhi spesifikasi Biodiesel SNI 7182-2015. Pengembangan B100 dari CPO merupakan langkah strategis pemerintah mengontrol harga minyak sawit dunia sekaligus jalan keluar adanya black campaign dari masyarakat Eropa terhadap sawit Indonesia.

Balittri tidak hanya menghasilkan B100 berbahan baku CPO, tetapi telah menghasilkan B100 dari berbagai macam tanaman penghasil biodiesel seperti kemiri sunan, jarak pagar, biji karet, bintaro, nyamplung, pongamia, kepuh dan kesambi. Diantara tanaman tersebut, kemiri sunan merupakan tanaman penghasil biodiesel paling potensial.

Selain menghasilkan BBN, tanaman kemiri sunan juga dapat ditanam di aeral suboptimal, reklamasi lahan bekas tambang, penyerap karbon dan penahan air tanah yang baik.

Dalam rapat pertemuan koordinasi tersebut, peserta dari Kementerian ESDM menyempatkan mengunjungi instalasi produksi biodiesel di wilayah Agrowidya Wisata Ilmiah (AWI) Balittri. “Komponen terpenting dalam pengembangan B100 adalah reaktor yang mampu mengolah minyak nabati menjadi B100 yang memenuhi standar SNI,” ucap Deden.

(ven)

Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1402956/34/kementerian-esdm-dukung-uji-coba-b100-yang-dilakukan-kementan-1557435519


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2