Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

‘Kepala Sekolah Kunci Utama Pendidikan’

Guru harus memiliki lima kompetensi dalam meningkatkan mutu guru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi pemimpin upacara dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2019 di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (2/5). Dalam rangka memperingati Hardiknas ia ingin ada kemajuan dari dunia pendidikan di Indonesia. Salah satunya menciptakan ekosistem yang sehat di sekolah.

"Hardiknas harus dijadikan kesempatan untuk memajukan pendidikan. Pendidikan bukan sebatas hanya datang ke sekolah, tetapi ada yang jauh lebih penting, yaitu tiap anak bangsa harus mendapatkan pendidikan yang berkualitas hingga tuntas," kata Anies.

Anies menambahkan, saat ini sedang menggalakkan ekosistem sekolah. Ekosistem ini nantinya bisa menumbuhkan karakter untuk para siswa. Sebab, karakter itu bukan yang ditanamkan, tetapi ditumbuhkan. Maka, kata dia, semua sekolah harus membuat ekosistem yang bagus serta menyenangkan.

Kemudian, untuk menciptakan ekosistem di sekolah salah satunya dengan meningkatkan mutu kepala sekolah. Kepala sekolah harus memiliki program yang memudahkan para siswa dan guru-gurunya. Sehingga, semua lingkungan sekolah dapat bekerja sama untuk mencapai pendidikan yang lebih baik.

"Kepala sekolah merupakan kunci utama. Jika kepala sekolah ini berkualitas. Maka, nantinya ada peningkatan mutu pada guru-gurunya karena itu kami memiliki kerjasama dengan Kemendikbud untuk melakukan peningkatan mutu guru," ujarnya.

Menurut dia, dengan memiliki kerjasama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bisa melakukan program peningkatan mutu guru dengan anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD). Sehingga, para guru memiliki kompetensi yang layak untuk menyampaikan materi pelajaran pada siswa.

Anies menambahkan, ada cara tersendiri untuk menciptakan ekosistem sekolah yang sehat yaitu, pemimpin sekolah tersebut harus lebih banyak mendengarkan aspirasi siswa. Lantaran, para siswa yang merasakan program-program di sekolah setiap harinya.

"Kalau sekolahnya menyenangkan maka pemimpin tersebut berhasil menciptakan ekosistem sekolah yang sehat. Tetapi, kalau sekolahnya tidak menyenangkan maka semua indikator yang berada di sekolah tidak memiliki dampak apapun," kata dia menambahkan.

Aspirasi Siswa

Sementara itu, pakar pendidikan, Arief Rachman Hakim mengatakan, untuk meningkatkan lingkungan sekolah yang sehat harus dilakukan secara terus-menerus. Sebab, menurut dia, sudah menjadi tugas tanggung-jawab bersama untuk terus meningkatkan kualitas tersebut.

“Kalau meningkatkan itu tidak ada hentinya, harus terus-menerus. Pekerjaan kita tiap hari itu meningkatkan mutu pendidikan,” kata Arief saat dihubungi Republika, Kamis (2/5).

Caranya, sambung dia, salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu kepala sekolah. Agar dapat me-manage sekolahnya dengan sebaik-baiknya. Mengenai mutu guru, menurutnya, guru harus memiliki empat kompetensi, yakni kompetensi moral, akal atau intelektual, emosional, dan sosial.

“Empat kompentensi ini didukung dengan kompetensi mungkin yang kelima, kompetensi jasmani. Kita enggak bisa punya guru yang bolak-balik sakit, yang tidak kuat jasmaninya. Jadi lima itu penting,” papar Arief.

Terakhir, dia menilai, untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat, mendengarkan aspirasi siswa juga hal yang penting. Menurutnya, hal ini penting, tetapi perlu juga dicek kebenaran dari laporan tersebut.

“Saya biasanya dengarkan dulu, lalu saya harus mengecek ulang apakah benar laporan dari siswa itu. Kadang-kadang laporan dari siswa itu tidak selamanya benar, tapi kadang-kadang saya mendapatkan laporan dari siswa yang benar,” kata dia menjelaskan.

Ia menambahkan, melalui Persatuan Orang Tua Murid dan Guru (POMG) dapat menjadi lembaga yang menjembatani terhadap kesulitan di sekolah. Seperti guru dengan wali murid. “Semua kesulitan sekolah itu harus ditangani kita bersama-sama,” ujar dia.

Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/pqvqd8330/kepala-sekolah-kunci-utama-pendidikan


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2