Bawang putih dijual seharga Rp 30 ribu per kilogram untuk harga grosir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI melalui BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya sudah menerima pasokan bawang putih dari para importir yang telah mengantongi izin dari Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, hal itu guna memenuhi kebutuhan dan menjaga stabilitas harga. Bawang putih yang diterima mencapai 145 ton.
“Nanti malam juga akan datang lagi, besok juga datang lagi. Jadi harapannya untuk warga Jakarta bisa terpenuhi lagi kebutuhan untuk bawang putih dan harganya bisa kembali terjangkau,” ujar Anies usai menginspeksi di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (7/5).
Ia melanjutkan, bawang putih sempat mengalami lonjakan harga karena kelangkaan. Sambil menunggu rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) dari Kementan untuk Food Station, sementara stok bawang putih didapatkan dari para importir.
Saat ini, kata dia, DKI telah mendapat pasokan sekitar lima kontainer yang rata-rata mengangkut hingga 29 ton. Sehingga total stok bawang putih mencapai 145 ton. Sementara, Anies menyebut, kebutuhan warga ibu kota sekitar 30 ton per harinya.
Anies menyampaikan, harga Rp 30 ribu per kilogram itu untuk harga grosir sehingga harga eceran bisa lebih dari itu. Akan tetapi, menurutnya, paling penting yakni pasokan bawang putih tersedia agar bisa menurunkan harga dan terjangkau warga.
“Saya kemarin sore sudah bicara per telepon dengan Pak Menteri Pertanian dan insya Allah nanti segera dituntaskan dokumen-dokumennya, sehingga Jakarta bisa kembali mengambil langsung dari luar, sehingga pasokan kebutuhan bawang putih di Jakarta bisa aman,” jelas Anies.
Direktur Utama Food Station Arief Prasetyo menambahkan, 145 ton bawang putih akan terpenuhi dalam jangka waktu tiga sampai empat hari ke depan. Menurutnya, pasokan itu cukup untuk memenuhi kebutuhan bawang putih yang didistribusikan melalui Pasar Jaya.
Ia mengatakan, kebanyakan bawang putih itu berasal dari Cina. Sementara, kata Arief, untuk mencukupi kebutuhan bawang putih di Jakarta perlu rata-rata sekitar 10 sampai 11 kontainer atau 300 ton untuk satu pekan.
Ia menyebutkan, kemungkinan Kementan akan segera mengeluarkan RIPH untuk Food Station. Sehingga, Pemprov DKI bisa menjaga komoditas pangan dengan tersedianya stok bawang putih yang mencukupi
“Jadi bawang putih ini kita tunggu dari Kementan, selanjutnya untuk mengajukan persetujuan impor ke Kementrian Perdagangan,” kata dia.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-nasional/pr4a7x370/pasokan-bawang-putih-di-jakarta-145-ton