KIBLAT.NET, Solo – Pemilihan umum 2019 memakan korban ratusan anggota KPPS. Untuk alasan ini, Gerakan Presidium Rakyat Bergerak (GAPRAK) mengadakan aksi di depan kantor Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Surakarta pada Jumat (10/04/2019).
Korlap aksi, Edy Lukito menjelaskan aksi ini lahir dari rasa simpati terhadap korban dan keluarga anggota KPPS yang meninggal dunia. Karena menurutnya kematian yang begitu banyaknya wajib dicurigai dan harus diselidiki.
"Maka kami mempertanyakan musabab terjadinya kematian yang begitu besarnya demikian," ujarnya di depan kantor Bawaslu Surakarta.
Dengan terus bertambahnya jumlah anggota KPPS yang meninggal, Edy meminta kepada Bawaslu untuk bersikap tegas atas apa yang terjadi. Yaitu memastikan penyebab dan memberikan antisipasi agar tidak bertambah lagi anggota KPPS yang meninggal dunia.
"Kita minta kepada Bawaslu agar bersikap (mengambil tindakan) atas kejadian-kejadian yang terjadi kali ini yaitu kematian 500an anggota KPPS," katanya.
Ia berharap, dengan adanya penindakan yang tegas akan terwujud penyelenggaraan pemilu dengan jujur dan adil. Tidak condong ke salah satu pasangan calon atau ke suatu kelompok. Sehingga, ke depannya pemimpin terpilih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan amanah.
"Kami hanya ingin jujur dan adil, sehingga bisa mendapat pemimpin yang bisa membawa Indonesia kedepannya lebih baik," ungkapnya.
Aksi dimulai tepat pada pukul 01.00 selepas shalat Jumat. Walaupun depan kantor Bawaslu Surakarta dipadati ratusan massa, Jalan Dr. Wahidin tetap terlihat normal. Di tengah aksi, massa yang berada di sekitar panggung orasi dipersilahkan untuk menyambangi kantor Bawaslu Surakarta dan bersalaman dengan anggota yang tengah berjaga.
Reporter: Reno
Editor: M. Rudy
Sumber: https://www.kiblat.net/2019/05/10/ratusan-massa-geruduk-kantor-bawaslu-surakarta/