loading…
Kepala Grup Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Barat Pribadi Santoso mengatakan, hingga kini masih ada kecenderungan investor bersikap wait and see pada tahun politik. Kondisi tersebut berpotensi menahan investasi khususnya dari swasta.
"Mencermati masih tingginya faktor ketidakpastian, Bank Indonesia senantiasa berkomitmen menjaga stabilitas makro ekonomi yang diyakini menjadi dasar dalam menopang kesinambungan pertumbuhan ekonomi," kata Pribadi, Senin (13/5/2019).
Baca Juga:
Kendati demikian, BI memperkirakan, ekonomi Jawa Barat tahun 2019 masih tumbuh kuat. Walaupun, ada beberapa hal-hal yang perlu dicermati. Antara lain potensi melambatnya ekonomi negara mitra dagang utama dan volume perdagangan dunia yang diperkirakan akan menahan laju ekspor.
Hal itu tercermin dari kegiatan investasi pada Tw I-2019 terpantau mengalami peningkatan dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari SBT realisasi investasi pada Tw I-2019 sebesar 5,12%, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya 1,82%. Tingginya kegiatan investasi mengindikasikan bahwa prospek ekonomi ke depan diperkirakan masih akan tetap solid.
Diketahui, hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) mengindikasikan kegiatan usaha di Jawa Barat pada triwulan I/2019 menurun dibandingkan triwulan sebelumnya. Hal ini tercermin dari saldo bersih tertimbang (SBT) sebesar -2,63% lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,40%.
Secara sektoral, penurunan tersebut terutama disebabkan oleh dua sektor utama. Yaitu sektor industri pengolahan, serta sektor perdagangan besar dan eceran, dan reparasi mobil dan motor (perdagangan). Hal ini tercermin dari nilai SBT sektor industri pengolahan yang menurun dari 0,53% pada Tw IV-2018 menjadi -0,30% pada Tw I-2019. Sementara SBT perdagangan yang menurun dari 5,48% pada Tw IV-2018 menjadi -2,33% pada Tw I-2019.
Sejalan dengan indikasi kegiatan usaha yang menurun, kapasitas produksi terpakai pada Tw I-2019 juga mengalami penurunan dibanding triwulan sebelumnya. Hasil survei menunjukkan bahwa rata-rata level kapasitas produksi terpakai pada Tw I-2019 adalah sebesar 78,96%, lebih rendah dibandingkan triwulan sebelumnya pada level 80,27%.
(akr)
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1403813/34/tahun-politik-belum-selesai-investor-masih-wait-and-see-1557737536