loading…
“Pada saat umat Islam di seluruh dunia menjalankan puasa Ramadhan, lebih dari setengah populasi di Gaza bergantung pada bantuan makanan yang disediakan oleh komunitas internasional,” kata UNRWA dalam pernyataan persnya seperti dikutip dari Xinhua, Rabu (15/5/2019).
UNRWA menyatakan keprihatinannya bahwa kecuali jika mendapatkan setidaknya tambahan dana USD60 juta pada Juni, kemampuannya untuk terus menyediakan makanan bagi lebih dari 1 juta pengungsi Palestina di Gaza akan menjadi tantangan yang sulit.
Baca Juga:
“Pada tahun 2000, ada kurang dari 80.000 pengungsi Palestina yang menerima bantuan UNRWA di Gaza,” kata UNRWA menambahkan.
UNRWA didanai hampir seluruhnya oleh kontribusi sukarela dan dukungan keuangan. Namun, Amerika Serikat memutuskan untuk menghentikan pendanaan lembaga PBB itu sebelum Palestina melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel.
Sebelumnya, utusan perdamaian PBB untuk Timur Tengah, Nickolay Mladenov, mendesak Israel dan Palestina untuk mempertahankan pemahaman gencatan senjata yang ditengahi oleh Mesir, PBB dan Qatar.
Seruan Mladenov dibuat pada konferensi pers yang diadakan di Gaza selatan ketika dia sedang memeriksa proyek energi surya yang dibiayai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di sebuah rumah sakit di kota Khan Younis.
“Kami berharap bahwa semua pihak akan mematuhi gencatan senjata, agar pelaksanaan proyek-proyek yang mendukung kemanusiaan bisa didahulukan,” katanya kepada wartawan.
“Kami membutuhkan kerja sama semua orang, termasuk Otoritas Palestina, Mesir dan Israel, untuk meningkatkan kehidupan warga Palestina di Gaza sehingga mereka memiliki harapan untuk masa depan yang lebih baik,” tambah pejabat PBB itu.
(ian)
Sumber: https://international.sindonews.com/read/1404333/43/warga-gaza-terancam-kekurangan-makanan-1557891865