Hehamahua tegaskan aksi massa tidak memiliki kepentingan terhadap dua capres.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Koordinator lapangan Tahlil Akbar 266, Abdullah Hehamahua, melakukan orasi dari atas mobil komando. Ia menjelaskan alasan mengapa aksi tetap berjalan meski calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, sudah mengimbau pendukungnya agar tidak berkumpul.
“Saya tahu maksud Pak Prabowo itu tidak menginginkan kerusuhan pada 21 dan 22 Mei terulang. Tapi, tahukah bapak dan ibu, saat itu pukul sembilan malam kita sudah pulang dengan tertib,” ujar Abdullah dari atas mobil komando yang terletak di depan Kementerian Pariwisata, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (26/6).
Abdullah mengungkapkan, aksi massa kali ini tidak memiliki kepentingan terhadap kedua pasangan calon, baik itu Prabowo-Sandiaga Uno maupin Joko Widodo-Ma’ruf Amin. Menurutnya, apa yang dilakukan hari ini demi kepentingan rakyat dan eksistensi bangsa Indonesia menjelang putusan MK.
“Kita berikan kepada MK untuk profesional, percaya diri, serta tidak takut terhadap intervensi dari pihak internal maupun eksternal,” jelas dia.
Pada kesempatan itu, Abdullah menyinggung permasalahan daftar pemilih tetap (DPT) yang diduga direkayasa. Selain hal tersebut, ia juga membahas mengenai kehadiran Jokowi serta pidato Sekretaris TKN Jokowi-Ma’ruf, Hasto Kristianto, dalam acara Training of Trainers TKN Jokowi-Ma’ruf.
“Kami minta hakim MK menyaksikan fakta itu untuk memutuskan hasilnya,” kata dia.
Kegiatan Tahlil Akbar 266 berlangsung sejak sekitar pukul 10.30 WIB. Massa mulai berkumpul sejak pagi. Satu ruas jalan di depan MK ditutup oleh aparat keamanan untuk melakukan pengamanan.
Kegiatan ini masih berlangsung bingga 15.08 WIB. Orator yang ada di atas mobil komando secara bergantian berbicara menggunakan pengeras suara. Massa yang hadir duduk di ruas jalan yang ditutup. Rencananya, mereka akan melaksanakan shalat Ashar berjamaan sebelum membubarkan diri.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/nasional/politik/ptp8s8377/abdullah-hehamahua-saya-tahu-maksud-prabowo