loading…
“Ketinggian air sudah mencapai lebih 70 centimeter, atau setinggi lutut pria dewasa,” kata Kasi Trantib Kelurahan Kumai Hilir, Doddy Iskandar, di lokasi banjir, Kamis (13/6/2019) siang.
Menurutnya, intensitas curah hujan masih terbilang tinggi. Dirinya memprediksi banjir masih akan berlangsung. Namun jika hujan reda, maka air akan berangsur surut.
Baca Juga:
Ia mengatakan, dua daerah yang banjir terkonsentrasi di Kumai Hilir dan Desa Sungai Kapitan. Padahal sebelumnya belum pernah terjadi banjir besar seperti ini.
“Dari warga yang mendiami sekitar Sungai Jayau sejak 20-25 tahun yang lalu tidak pernah terjadi banjir, baru kali ini banjir di wilayah ini,” ujarnya.
Menurutnya, hingga saat ini tidak ada keinginan dari warga selain bertahan di rumah mereka. Begitu juga dengan warga yang sakit juga tidak mau direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Sementara itu, Sabri warga RT 15 Kelurahan Kumai Hilir mengaku, sejak dia tinggal di Kelurahan Kumai Hilir, baru pertama kali ini dia merasakan banjir besar. "Ya baru sekarang ini terdampak banjir," katanya.
Hal senada juga di sampaikan oleh warga lainnya Fatmawati, hujan deras yang mengguyur dengan deras mengakibatkan ketinggian air sungai Jayau meningkat debitnya. “Tiba – tiba air sudah tinggi dan menggenangi rumah saya, ini banjir pertama sejak saya tinggal di rumah ini,” ungkapnya.
Berdasarkan data yang diperoleh di lapangan, untuk RT 15 Kelurahan Kumai Hilir ada sekitar 20 rumah yang terdampak banjir, RT 02 Desa Sungai Kapitan sebanyak 30 rumah, sementara untuk Kelurahan Candi 20 rumah.
Selain di Kecamatan Kumai, banjir juga menggenangi puluhan rumah di gang Paus, Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kobar.
(sms)
Sumber: https://daerah.sindonews.com/read/1411442/174/puluhan-rumah-di-kobar-terendam-banjir-ratusan-jiwa-mengungsi-1560437144