Indonesia membutuhkan investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PKementerian Keuangan (Kemenkeu) menetapkan, investasi yang dibutuhkan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi 5,3-5,6 persen pada 2020 adalah Rp 5.802,6 triliun sampai Rp 5.823,2 triliun. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menuturkan, nilai tersebut merupakan perhitungan teknokratik yang sudah mempertimbangkan sumbernya.
Untuk pemerintah pusat dengan nilai Rp 246,7 triliun sampai Rp 261,4 triliun, bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Alokasi modal belanja pemerintah terutama akan mendorong pertumbuhan sektor listrik, transportasi, informasi dan komunikasi serta konstruksi.
Sedangkan, pemerintah daerah dapat melalui APBD atau dana transfer umum. “Kita minta 25 persennya digunakan untuk membangun infrastruktur, yang nantinya dapat menyumbang ke situ (investasi),” ujar Suahasil saat ditemui Republika.co.id di Gedung DPR Jakarta, Kamis (13/6).
Dalam mencapai kebutuhan investasi tahun depan, pemerintah daerah diproyeksikan berkontribusi Rp 293,2 triliun sampai Rp 310,6 triliun.
Sementara itu, BUMN diproyeksikan dapat menghasilkan nilai investasi Rp 471,9 triliun sampai Rp 473,4 triliun. Suahasil menuturkan, untuk mencapainya, capital expenditure BUMN diharapkan sesuai target. “Harus besar dan serius,” tuturnya.
Selain itu, Suahasil menambahkan, investasi dari luar diharapkan juga ada melalui Penanaman Modal Asing (PMA). Jumlahnya adalah Rp 426,5 triliun sampai Rp 428,6 triliun.
Kontributor terbesarnya adalah swasta/ masyarakat. Besarannya mencapai sekitar 72 persen dari total kebutuhan investasi 2020, atau sekitar Rp 4.205 triliun hingga Rp 4.221,3 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, Suahasil menambahkan, pemerintah menggunakan dua instrumen. Pertama, APBN yang didesain dapat memfasilitasi kebutuhan belanja modal. Selain itu, insentif pajak yang diharapkan mampu mendorong swasta maupun PMA.
Di sisi lain, pemerintah juga melakukan perbaikan iklim investasi dan bisnis yang kondusif sembari membangun infrastruktur dan memperdalam pasar. “Itu semua rangkaian supaya pertumbuhan ekonomi dapat tercapai melalui berbagai sumber, termasuk investasi,” ucap Suahasil.
Dari total kebutuhan investasi itu, diharapkan dipenuhi sektor perbankan 8,4 persen hingga 10,2 persen (sekitar Rp 500 triliun) dan pasar modal 3,2 persen (sekitar Rp 190 triliun). Kredit perbankan dan dana hasil IPO itu di pasar modal diarahkan sebagai belanja modal.
Sumber: https://republika.co.id/berita/ekonomi/korporasi/pt1jh3368/strategi-pemerintah-capai-target-investasi-2020
