loading…
Tapi seperti yang dilakukannya saat SD dulu, mengagumi dari belakang, begitu pula yang dilakukan Ellie hingga dia dewasa. Rasa cinta yang terpendam itu lalu bertransformasi, membuat Ellie mengabdikan hidupnya pada Jack, pria yang bercita-cita jadi musisi tapi selalu gagal. Ellie rela jadi manajer Jack meskipun dia sepi job. Jadi pengangkut barang untuk manggung, bahkan jadi sopir yang mengantar Jack pulang.
Belum lagi sebagai pendukung nomor satu tiap kali Jack menyerah mengejar cita-citanya sebagai penyanyi terkenal. Lalu bagaimana dengan Jack? Karena terlalu sibuk mengejar obsesinya sebagai penyanyi, dia tak benar-benar sadar dengan perasaan Ellie. Suatu ketika, peristiwa yang aneh terjadi di seluruh dunia, membuat Jack mengalami kecelakaan. Sejak itu, dunia pun jadi berubah.
Baca Juga:
Saat Jack menyanyikan lagu Yesterday milik The Beatles, teman-temannya terpukau, menganggap itu lagu terindah yang pernah diciptakan Jack. Mendadak, semua orang tak tahu siapa The Beatles. Band legendaris dari Liverpool itu tak pernah ada! Sebagai satu-satunya orang yang masih ingat lagu-lagu The Beatles, Jack pun memanfaatkannya untuk meraih obsesinya.
Dia mengklaim lagu-lagu The Beatles sebagai lagunya. Dengan singkat, dia meraih kepopuleran. Tapi bukannya senang, Jack malah gelisah. Tentu, tanpa perlu spoiler-pun, semua orang akan tahu bagaimana akhir kisah cinta Ellie dan Jack. Tiap jengkal ceritanya tak jauh berbeda dengan segenap kisah cinta dua sahabat yang saling memendam cinta tapi takut mengungkapkan perasaannya karena mereka sudah terlalu lama bersahabat.
Belum lagi, yang satu hidupnya sudah berubah menjadi superstar, sementara yang lain masih tetap tinggal di kota kecil, mengabdi sebagai guru. Keklisean ini masih pula ditambah dengan fokus penceritaan Yesterday yang agak tak tentu arah. Pada awalnya, ini seperti kisah perjuangan Jack meraih cita-cita sebagai musisi, berpadu dengan kegelisahannya karena meraih popularitas dengan cara tidak halal. Plus, ternyata dia juga tak menyukai ketenaran yang didapat dengan cara tidak halal.
Tapi kegelisahan Jack sebagai penipu ini lantas seperti berhenti di tengah jalan. Lalu berganti dengan penceritaan kerumitan hubungan Jack dan Ellie, yang pada awal-awal film hanya menyembul diam-diam. Sementara kisah kegelisahan Jack yang pada awalnya sudah terbangun cukup baik, diselesaikan dengan gampang saja. Meski ini jadi kelemahan utama Yesterday, tapi film garapan Danny Boyle ini tetaplah film hiburan yang asyik ditonton.
Apalagi kalau bukan karena penonton diasup puluhan lagu-lagu The Beatles yang populer. Sebutkan saja semua lagu mereka yang terkenal, semua ada. Kadang-kadang, lagu ini pun muncul dengan gaya komedi. Misalnya saat Jack tengah merekam lagu "She Loves You" di studio, tiba-tiba ada kereta lewat, pas saat Jack hendak mengucapkan lirik "be glad…" pada akhir lagu.
Ini membuat kita berpikir, jangan-jangan jeda dalam lagu ini saat The Beatles merekam lagu tersebut memang benar gara-gara ada kereta lewat. Lalu, komedi khas Inggris yang lucunya pahit juga jadi hiburan tersendiri. Masih ditambah kehadiran Ed Sheeran sebagai dirinya sendiri. Dia tak cuma menyanyi (bahkan menyumbang satu lagu baru), tapi juga melucu. Kehadirannya benar-benar membuat film ini jadi segar.
Lalu, Kate McKinnon (Ghostbusters, 2016) yang menjadi manajer Ed Sheeran yang haus kekayaan juga jadi bagian dari sisi komedi Inggris yang pahit tadi. Sama seperti Ed, Kate juga tampil cemerlang. Singkatnya, meski ada cacat dalam penceritaan, juga agak membosankan di tengah cerita, tapi Yesterday tetaplah film manis yang akan membuat para pengagum The Beatles berdendang dan tertawa berulang kali.
(don)
Sumber: https://lifestyle.sindonews.com/read/1415519/158/yesterday-sajikan-romansa-klise-dengan-kemasan-segar-1561686556
