Kemendikbud memberikan pembekalan kepada pengajar Bahasa Indonesia sebelum berangkat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengirimkan tenaga pengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA) ke luar negeri. Pada kesempatan kali ini, sebanyak 35 orang calon tenaga pengajar BIPA yang akan diberangkatkan ke berbagai negara.
Para calon pengajar BIPA telah melalui seleksi administrasi dan kompetensi sejak Juni 2019. Pengiriman tersebut merupakan angkatan ke-VIII yang dilakukan oleh Kemendikbud. Mereka diberikan pembekalan selama 10 hari sejak 26 Juni hingga 5 Juli 2019.
Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan, Dadang Sunendar, mengatakan hal itu adalah salah satu langkah soft diplomacy yang dilakukan Indoneska. Ia berharap pengiriman guru BIPA ini dapat mendukung penyebaran bahasa negara guna meningkatan fungsi bahasa Indonesia menjadi bahasa internasional.
“Dalam mendukung upaya diplomasi lunak atau soft diplomacy negara dan bangsa Indonesia, Kemendikbud mengembangkan diplomasi kebudayaan dan kebahasaan. Dalam pelaksanaan diplomasi kebahasaan, program BIPA merupakan aksi diplomasi yang paling konkret dan efektif dalam upaya penginternasionalan bahasa Indonesia,” kata Dadang, di Kantor Kemendikbud, Kamis (4/7).
Para calon pengajar dibatasi usianya yakni 24-50 tahun. Selama 10 hari para peserta diberikan pembekalan dengan beragam materi yang bersifat umum dan khusus untuk menunjang kesiapan penugasan mereka.
Materi umum meliputi kebijakan organisasi, wawasan kebangsaan dan bela negara, etika diplomasi, wawasan diplomasi bahasa, dan budaya, serta kode etik Duta Bahasa Negara. Sedangkan, materi khusus berkaitan dengan penguatan kompetensi pengajaran BIPA dan kompetensi profesional bahasa Indonesia serta administrasi dan dokumentasi penugasan.
Sumber: https://republika.co.id/berita/pu793s382/35-pengajar-bahasa-indonesia-dikirim-ke-luar-negeri
