Idealnya sebuah TOD dapat menghemat lahan, efisiensi aktivitas masyarakat, dan hemat waktu, serta merespons kebutuhan lingkungan
Jakata (ANTARA) – Konsep “Transit oriented development” (TOD) mengakomodasi kebutuhan masyarakat terhadap transportasi dan lingkungan di kawasan sekitar, kata Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota Univesitas Podomoro, Dewi Sagita.
“TOD ini akan dibangun di Jakarta dan kota lainnya di Tanah Air. Desain TOD yang mengakomodir kebutuhan masyarakat,” ujar dia dalam seminar yang diselenggarakan di Universitas Podomoro atau Podomoro University di Jakarta, Kamis (18/7).
Akan tetapi, penerapan TOD masih terkendala di sisi regulasi dan teknis lapangan. Kendala tersebut karena adanya kebutuhan untuk mengalihfungsikan kepemilikan lahan yang akan digunakan sebagai TOD di Tanah Air.
Jika pemilik lahan menjualnya, katanya, biayanya akan tinggi karena harga tanah yang semakin melambung tinggi.
Dewi menjelaskan bahwa kemungkinan menggunakan skema kerja sama antara pemilik lahan dan pengembang TOD.
TOD merupakan konsep yang diimplementasikan di beberapa negara berkembang dalam mengatasi masalah perkotaan, seperti kemacetan. Dengan TOD sistem jaringan transportasi massal terintegrasi dan diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi.
TOD dinilai menarik untuk para pengembang guna membangun sebuah kawasan terintegrasi serta menghemat lahan, efisiensi dalam hal penggunaan transportasi dan tentunya hemat waktu. TOD juga dapat mengurangi kemacetan dan kecelakaan, merangsang pertumbuhan ekonomi kawasan sehingga pendapatan daerah dapat meningkat, termasuk produktivitas yang ikut meningkat.
Dosen Bisnis Perhotelan Podomoro University, Edvi Gracia, mengatakan kawasan TOD dapat menjadi salah satu ruang publik terbuka yang dapat dinikmati oleh masyarakat urban untuk berekreasi.
“Idealnya sebuah TOD dapat menghemat lahan, efisiensi aktivitas masyarakat, dan hemat waktu, serta merespons kebutuhan lingkungan yaitu menurunkan polusi, meningkatkan pendapatan daerah tersebut serta meningkatkan produktivitas masyarakat,” kata dia.
Edvi memberikan contoh kawasan Dukuh Atas di Jakarta perlu dikembangkan menjadi TOD. Begitu juga stasiun MRT Lebak Bulus dinilai layak untuk dijadikan TOD, karena berdekatan dengan pusat perbelanjaan.
Baca juga: Ini kata pakar transportasi soal TOD yang berhasil
Baca juga: Perumnas-KAI mulai pembangunan TOD Pondok Cina
Terowongan Kendal fasilitas nyaman bagi pejalan kaki
Pewarta: Indriani
Editor: M. Hari Atmoko
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/964618/desain-tod-akomodir-kebutuhan-masyarakat-akan-transportasi