Empat pekerja tengah memperbaiki kapal tongkang di dok perkapalan Tanjung Emas.
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Empat orang pekerja kapal PT Kodja Bahari diketahui meninggal dunia saat memperbaiki kapal tongkang Zulkifli 2, pada Ahad (28/7) malam. Diduga keempatnya menghirup gas beracun saat melakukan aktivitas perbaikan bagian palka di kawasan dok perkapalan Kodja Bahari Jalan Asahan No 3, Tanjung Emas, Semarang.
Keempatnya, Mardjono (61) asal Gondosari II NO.39 RT 07/17 Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara Kota Bekasi, Lamani (32), Muhammad Nur Huda (22) dan Jadi (33). Ketiga nama terakhir merupakan warga Desa Pentur, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali, Provinsi Jawa Tengah.
Informasi yang dihimpun dari kantor Badan SAR Nasional (Basarnas) Jawa Tengah menyebutkan, dugaan menghirup gas ini diperkuat dari adanya kandungan gas di ruang palka, tempat penemuan jasad keempatnya. “Di ruang palka yang sempit masih tercium bau gas beracun sangat menyengat,” kata Kepala Basarnas Jawa Tengah, Aris Sofingi, dalam keterangannya, Senin (29/7).
Upaya evakuasi jenazah keempat pekerja ini berlangsung hingga Senin dini hari, sekitar pukul 02.55 WIB. Tim evakuasi harus melengkapi diri dengan Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA).
Kejadian berawal pada Ahad siang ketika keempat korban tersebut sedang melakukan aktivitas perbaikan ruang dalam kapal (palka) tongkang Zulkifli 2. Namun hingga sore hari keempatnya tidak muncul keluar tongkang yang sedang dalam perbaikan tersebut.
Hingga pukul 21.30 WIB, lanjut Aris, mandor PT Kodja Bahari, Wiratno (46), curiga karena keempatnya tidak kunjung keluar dari palka kapal tongkang. Sehingga ia menyuruh Puji Waloyo (37) petigas lain untuk mengecek ke dalam. Namun keempat orang pekerja yang dimaksud tidak ditemukan dan hanya menemukan barang-barang yang diduga milik pekerja naas tersebut.
Puji selanjutnya menghubungi Kabag Produksi PT Koja Bahari, Irwan dan selanjutnya dilakukan pengecekan kembali bersama- sama ke bagian palka kapal tongkang Zulkifli 2. “Saat itulah, keempat korban ditemukan tergeletak dan sudah tak bergerak di ruang palka tongkang Zulkifli 2,” lanjutnya.
Kepala Seksi Operasi dan Siaga Basarnas Jawa Tengah, Agung Hari Prabowo menambahkan, setelah menerima informasi kejadian ini, tim evakuasi Basarnas Jawa Tengah segera datang ke lokasi. Lokasi tempat penemuan korban juga sangat sempit, karena ruang palka tongkang dengan panjang 100 meter tersebut hanya berdiameter sekitar 45 centi meter, dengan kedalaman 5 meter.
Selain itu, ruangan tersebut juga masih mengeluarkan aroma gas beracun hingga proses evakuasi harus dilakukanbtanpa membahayakan tim rescuer. Proses evakuasi berlangsung hingga pukul 02.55 WIB. Tim SAR gabungan bisa mengangkat jenazah ke- empatnya dari dalam ruang palka.
“Alhamdulillah setelah berupaya kurang lebih 2 jam Basarnas dan tim SAR gabungan diantaranya Polair, KPLP, RSUD Kariadi korban berhasil dievakuasi dan selanjutnya para korban dibawa ke RSUD Kariadi Semarang,” ujar Agung.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/pvduvd370/empat-pekerja-perbaikan-kapal-tewas-akibat-gas-beracun