Erick Thohir mengatakan, perempuan telah banyak berkontribusi dalam dunia olahraga.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir mengatakan, perempuan telah banyak berkontribusi dalam dunia olahraga nasional. Erick menyebut, Asian Games 2018 adalah contoh nyata kontribusi perempuan dalam meningkatkan olahraga nasional.
“Asian Games 2018 adalah salah satu contoh dimana kontribusi perempuan sudah baik. Sekitar 40 persen medali yang diraih kontingen Indonesia adalah hasil dari usaha atlet perempuan Indonesia.” ujarnya dalam seminar Women in Sport, Rabu (31/7).
Tak cuma di Indonesia, Erick menjelaskan keterlibatan perempuan dalam dunia olahraga internasional juga terus meningkat. Saat ini partisipasi perempuan di dunia olahraga sudah berada di angkat 40 persen.
“Awalnya di Olimpiade musim dingin, partisipasi atlet perempuan hanya dua persen saja, makin sekarang mencapai 30 persen. Begitu juga di Olimpiade musim panas sudah 40 persen. Yang paling konsisten adalah Youth Olympic partisipasi atlet perempuan mencapai 47,5 persen,” katanya.
Untuk itu, Erick menyambut baik berdirinya Women in Sport Foundation Indonesia. Menurutnya hal ini positif, untuk memperjuangkan kesetaraan perempuan khususnya di bidang Olahraga. “Melalui Foundation ini akan terus Melakukan edukasi kesetaraan untuk atlet,” ucapnya.
Program Women in Sport Foundation Indonesia dalam satu tahun kedepan, menurut Erick akan lebih banyak menggelar seminar. Sebab, untuk persiapan atlet Olimpiade sudah terlalu mendesak, dan sudah ada tahapannya. “Jadi kita akan lebih banyak menggelar seminar untuk memberikan edukasi kepada atlet perempuan,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Republik Indonesia, Puan Maharani, menyebut acara peresmian Women in sport Foundation Indonesia sebagai acara monumental. “Ini baru pertama kali yayasan women in sport. Semoga bisa Meningkatkan keterlibatan atlet Indonesia di dunia olahraga,” kata Puan.
“Kita pernah punya pengalaman menyelenggarakan event olahraga besar tidak mudah, butuh gotong royong, perlu semangat untuk visi kebersamaan. Saat meninjau infrastruktur, saya sebagai perempuan sering sendiri. Begitu juga di bidang olahraga, waktu meninjau cabang 0lahraga, perempuannya cuma sedikit,” jelasnya.
Puan menyebut, masih ada beberapa kendala keterlibatan perempuan, baik di bidang olahraga maupun bidang lainnya. Kendala pertama menurutnya, adalah masalah kemauan diri sendiri. Kendala lain adalah dukungan keluarga, serta ada stigma di masyarakat bahwa perempuan dianggap lebih lemah.
“Melihat perempuan lebih maju, harusnya kita berpikir kita bisa. Tetapi tidak sedikit yang saling menjatuhkan. Harusnya kita khususnya sesama perempuan saling dukung,” tegasnya.
Sebenarnya di bidang olahraga walau tidak mendominasi, perempuan kerap menjadi yang pertama. “Secara total perempuan kita memang kalah dari lelaki. Tetapi kita sering menjadi yang pertama. Asian Games 2018 kemarin peraih emas pertama adalah Perempuan. Yang pertama meraih medali di olimpiade juga atlet perempuan. Melalui Srikandi atlet panah Indonesia,” ujarnya.
Puan berharap Women in sport Foundation Indonesia tidak hanya selebrasi tetapi konkrit. “Harus ada kegiatan konkrit untuk memajukan perempuan. Nantinya akan bermanfaat bagi bangsa dan negara,” tegasnya lagi.
Sumber: https://bola.republika.co.id/berita/pvhwp9354/erick-thohir-perempuan-berkontribusi-dalam-dunia-olahraga