IHRAM.CO.ID, JAKARTA — Calon jamaah haji disarankan untuk melakukan umrah dan beribadah lainnya ketika sampai di Masjid al-Haram pada waktu dhuha dan bakda isya. Sebab, pada waktu-waktu tersebut layanan bus Shalawat pengangkut jamaah haji asal Indonesia cenderung lengang.
Baca Juga:
Saran itu disampaikan Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH 2019 Subhan Cholid kepada Antara, Ahad (21/7). Menurut dia, masih banyak jamaah yang memilih beribadah di Masjid al-Haram dari mulai masuk waktu ashar, magrib, hingga isya.
“Karena memilih waktu yang sama, akibatnya terjadi penumpukan di terminal dan akhirnya jamaah harus antre saat akan naik bus untuk kembali ke pondokan,” kata Subhan, dikutip dari Antara, Ahad (21/7).
Ia meninjau Terminal Syib Amir, Makkah, Sabtu (20/7) malam untuk memastikan layanan bus Shalawat berjalan dengan baik.
Subhan menyarankan kepada jamaah untuk memilih waktu yang cenderung tak banyak dipilih jamaah pada umumnya, yakni saat dhuha dan setelah isya.
“Bakda isya, sekitar pukul 10 malam itu sudah cukup lengang terminalnya. Sehingga jamaah bisa berangkat ke Masjid al-Haram dan tidak akan bertubrukan dengan jamaah yang baru selesai shalat,” ujar Subhan.
Melalui Televisi
Salah satu kiat yang diungkapkan Subhan untuk mengetahui kondisi kepadatan di Masjid al-Haram adalah memantaunya lewat layar televisi.
“Di setiap hotel ada yang menayangkan siaran langsung Masjid al-Haram. Nah pantau di sana. Kalau terlihat agak lengang, silakan segera berangkat,” ujarnya.
Pada kesempatan terpisah, anggota tim Pertolongan Pertama Pada Jemaah Haji (P3JH) dr Hendro mengungkapkan, setelah sepekan operasional haji di Daerah Kerja Makkah, dirinya kerap mendapati jamaah kelelahan di Masjid al-Haram.
“Biasanya, karena jemaah langsung melaksanakan umrah setibanya di Makkah. Padahal, seringkali jamaah masih dalam kondisi lelah usai menempuh perjalanan dari Madinah,” kata pria yang bertugas di Pos Sektor Khusus Masjid al-Haram ini.
Berita Terkait
Hendro pun menyarankan agar sebelum melaksanakan umrah wajib, jamaah dapat mencukupi asupan makanan serta mengistirahatkan tubuhnya.
“Apalagi untuk jamaah lansia, idealnya lakukan relaksasi dan orientasi lingkungan terlebih dahulu. Jangan terburu-buru untuk umrah. Idealnya, jamaah lansia terutama, butuh waktu sekitar tiga sampai empat jam untuk berelaksasi dahulu sebelum dibawa ke Masjid al-Haram,” jelas dokter yang terdaftar bekerja di RS Haji Jakarta ini.
Sumber: https://www.ihram.co.id/berita/pv08cd458/jamaah-haji-disarankan-tawaf-saat-dhuha-atau-bakda-isya