loading…
Kuasa Hukum Hermawan, Sugiyarto Atmowijoyo, mengatakan, masa penahanan kliennya akan habis pada Kamis, 11 Juli 2019. Apabila masa penahanan kliennya habis dan berkasnya belum dilimpahkan ke Kejati DKI, tentu secara hukum penahanan harus ditangguhkan.
Hal itu mengacu pada KUHAP, yang mana disebutkan jika seorang tersangka maksimal ditahan polisi selama 60 hari untuk kepentingan penyidikan. (Baca juga: Ancam Penggal Kepala Jokowi, Warga Palmerah Diringkus di Bogor)
Baca Juga:
“Maka itu, apabila pada tanggal 12 Juli 2019 HS belum dikirim ke kejaksaan, penahanannya harus ditangguhkan. Sebab penahanannya jadi ilegal, kan tanpa dasar,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (9/7/2019).
Menurut dia, sejauh ini berkas kasus kliennya itu masih belum dilimpahkan ke Kejaksaan, baik tahap P19 maupun tahap P21. Dia pun tak tahu kapan berkas tersebut bakal diselesaikan penyidik. Hanya saja dia berharap kasusnya bisa segera disidangkan.
“Kalau berkasnya naik lalu HS segera diadili di pengadilan, kan kami bisa membuktikan apakah unsur makar bisa dibuktikan atau tidak,” pungkasnya. (Baca juga: Pria Pengancam Penggal Jokowi Menikah di Rutan Polda Metro Jaya)
Hermawan sebelumnya diciduk tim Jatanaras Polda Metro Jaya saat bersembunyi di Perumahan Metro Parung, Jalan Anggrek Metro IV Blok A5 Nomor 14 RT 02 RW 07, Desa Waru, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor, Minggu (12/5/2019).
Sebelumnya, melalui rekaman video Hermawan menyampaikan ingin memenggal Presiden Jokowi saat berunjuk rasa di kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Jumat, 10 Mei 2019.
(thm)
Sumber: https://metro.sindonews.com/read/1418591/170/masa-penahanan-si-pengancam-jokowi-habis-pengacara-minta-penangguhan-1562653073
