China menguji beberapa rudal balistik anti-kapal selama akhir pekan.
REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON — Pentagon mengatakan peluncuran rudal China di Laut China Selatan (LCS) sangat mengganggu. Beberapa waktu lalu, rudal yang diluncurkan dinilai bertentangan dengan janji China sebab tidak akan militerisasi jalur air yang disengketakan.
Laut China Selatan adalah salah satu dari banyaknya titik tumpu dalam hubungan AS-China, di antara perang dagang, sanksi AS, dan Taiwan. China dan Amerika Serikat (AS) telah berulang kali memanas atas apa yang Washington katakan adalah militerisasi Beijing atas Laut China Selatan dengan membangun instalasi militer di pulau-pulau buatan dan terumbu karang.
Seorang pejabat AS, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan, China menguji beberapa rudal balistik anti-kapal selama akhir pekan. Sementara, juru bicara Pentagon Letnan Kolonel Dave Eastburn mengatakan mengetahui peluncuran rudal China dari struktur buatan manusia di Laut China Selatan dekat Kepulauan Spratly.
“Saya tidak akan berbicara atas nama semua negara berdaulat di kawasan ini, tapi saya yakin mereka setuju perilaku China bertentangan dengan klaimnya ingin membawa perdamaian ke kawasan itu dan jelas tindakan seperti ini adalah pemaksaan. Tindakan yang dimaksudkan untuk mengintimidasi penuntut lain (Laut China Selatan),” ujar Eastburn
China mengklaim jalur di Laut China Selatan bernilai sekitar lima triliun dolar AS melewati jalur perdagangan kapal. Hal itu ditantang setiap tahun oleh Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan, dan Vietnam. Berita tentang uji coba rudal China pertama kali dilaporkan oleh NBC News.
Sumber: https://internasional.republika.co.id/berita/pu1kwl366/pentagon-sebut-peluncuran-rudal-cina-mengganggu
