Jalur Cibatu Hingga Cikajang panjangnya mencapai 47 Km.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Pemprov Jabar dan seluruh stakeholder terus mematangkan proses reaktivasi kereta api di Jabar. Menurut Sekda Provinsi Jabar, Iwa Karniwa, kebutuhan investasi reaktivasi jalur Cibatu hingga Cikajang sudah dihitung.
Menurut Iwa, reaktivasi tahap pertama akan dilakukan di jalur Cibatu-Garut sepanjang 19,3 km. Dengan nilai investasi sebesar Rp 469,13 miliar. Kemudian, reaktivasi tahap kedua akan dilakukan dari jalur Garut-Cikajang. Panjangnya, 28,2 km dengan nilai investasi sekitar Rp 600 miliar.
“Jadi nilai investasi dari Cibatu hingga Cikajang totalnya sebesar Rp 1,06 trilun untuk membangun jalur sepanjang 47,05 km,” ujar Iwa kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (22/7).
Menurut Iwa, reaktivasi Cibatu-Garut ini targetnya bisa selesai akhir 2019. Sedangkan Garut-Cikajang bisa selesai 2021. “Untuk yang Cibatu-Garut ini, pra FS (feasibilty study) nya sudah selesai dalam proses di Lapi ITB. Untuk sosialisasi dan mapping dilakukan Agustus 2018,” katanya.
Saat ini, kata dia, proses pembebasan lahan sudah dibayarkan pada 911 kepala keluarga (KK). Sedangkan sisanya, sebanyak 8 KK sedang proses. Selain itu, sebanyak 1.777 unit telah dibongkar. Sisanya, yang belum sedang proses pembongkaran.
“Kajian Amdal, lalu lintas, dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Perhubungan (Dishub),” katanya.
Bahkan, kata dia, pembersihan lahan sudah mencapai 78,5 persen. Rel R42 sudah siap sebanyak 1.654 batang atau 100 persen. Sebanyak 34 ribu bantalan beton atau 13,5 persen pun sudah siap.
“Untuk konstruksi, pengerjaan track sekitar 3,1 persen, Sintel 20 persen, stasiun 3,5 persen dan jembatan 38 persen,” kata Iwa seraya mengatakan, bobot konstruksi total sebesar 14,58 persen.
Menurut Iwa, setelah tahap I Cibatu-Garut selesai. Maka, reaktivasi tahap 2 Garut-Cikajang akan dilakukan. Kemudian, pembangunan selanjutnya dilakukan di jalur Rancaekek-Tanjungsari sepanjang 11,5 km. Target pengerjaan, pada 2020 hingga 2021. “Untuk jalur Rancaekek Tanjungsari kebutuhan investasinya Rp 1, 1 triliun,” katanya.
Saat ini, kata dia, Pra FS di jalur ini sudah selesai. Begitu juga, mapping lahan sudah selesai. Rakor pendanaannya pun, prosesnya sudah dilakukan.
Iwa menjelaskan, untuk jalur Banjar-Pangandaran-Cijulang, akan dibangun sepanjang 82 km. Target pembangunan pada 2020 hingga 2022. Dengan nilai investasi Rp 2,39 triliun. Saat ini, Pra FS sudah selesai. Pemetaan lahan, sudah 50 persen.
Reaktivasi yang terakhir, kata dia, Bandung-Ciwidey sepanjang 37,8 km. Kebutuhan anggarannta Rp 2,7 triliun. FS sudah selesai sejak 2017. Mapping lahan sekitar 50 persen sudah selesai. “Untuk jalur ini, British konsorsium menawarkan pinjaman pembiayaan,” katanya.
Sumber: https://nasional.republika.co.id/berita/pv1k5m368/reaktivasi-ka-cibatu-hingga-cikajang-butuh-rp-106-triliun