Berita Seputar Teknologi, Kesehatan dan Olah Raga

Pages

Rusia Larang Penerbangan Langsung ke Georgia

Pariwisata Georgia bisa terpukul dengan larangan penerbangan dari Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW — Rusia telah menetapkan larangan penerbangan ke Georgia, negara pecahan Uni Soviet. Larangan itu mulai membawa dampak perekonomian yang serius bagi Georgia, ketika setiap tahun kedatangan lebih dari satu juta wisatawan Rusia.

Larangan tersebut mulai berlaku Senin (8/7), di mana sedang terjadi musim liburan. Selain itu, Rusia juga merekomendasikan kepada perusahaan perjalanan agar tidak membuka paket wisata ke Georgia dan meminta semua turis Rusia pulang. Istilah Russaphobic Hysteria telah membuat seolah-olah Georgia sebagai negara yang berbahaya bagi warga Rusia.

Analis politik di Tbilisi, Ghia Nodia mengatakan, sebenarnya turis Rusia yang berada di Georgia tidak berada dalam keadaan bahaya. Moskow ingin memberlakukan sanksi dan menggunakan dalih keamanan sebagai alasan.

“Rusia berpikir bahwa itu adalah hukuman yang menyakitkan (bagi Georgia). Sebab, turis Rusia merupakan sumber pemasukan utama bagi Georgia. Mungkin ini bisa menjadi tantangan, tapi menurut saya ini bukan tantangan yang berat,” ujar Nodia kepada Aljazirah. 

Nodia menambahkan, belum diketahui seberapa efektif larangan penerbangan dan kunjungan wisatawan Rusia ke Georgia. Sebab, turis Rusia masih tertarik datang ke Georgia melalui penerbangan tidak langsung dan perjalanan darat. 

“Moskow mungkin berharap bahwa bagian tertentu dari Georgia masyarakat akan melawan (anti-Kremlin) demonstran, menyalahkan mereka untuk kehilangan sumber pendapatan. Mungkin mereka dapat mendorong sentimen pro-Rusia dengan cara ini, tapi saya pikir ini tidak akan membuahkan hasil,” kata Nodia.

Menurut World of Travel dan Tourism Council (WTTC), larangan penerbangan dan kunjungan dari Rusia ke Georgia dapat menurunkan pendapatan pariwisata sebesar 141 juta dolar AS. Selain itu, Georgia akan mengalami penurunan jumlah wisatawan sebesar 25 persen. 

Menurut data, sektor pariwisata Georgia berkontribusi sebesar 33,7 persen ke total produk domestik bruto (PDB), dan dapat mempekerjakan lebih dari 500 ribu orang tahun lalu. Jumlah itu mewakili 23 persen dari pekerjaan di negara ini. 

Menteri Ekonomi Georgia, Natia Turnava mengatakan pada konferensi pers, embargo dari Rusia pasti akan merugikan negara. Tapi, situasi mungkin bisa bertahan.

“Kami melihat bahwa (beberapa) wisatawan Rusia masih tertarik untuk mengunjungi negara kita. Kami adalah negara damai, dan pasar wisata yang terbuka. Kami menyambut wisatawan dari seluruh negara, termasuk wisatawan Rusia, yang Meskipun baru-baru ini mempertimbangkan mengunjungi Georgia lagi,” kata Turnava

“Akan ada kesulitan tapi aku berharap bahwa masalah ini akan diselesaikan dan beres,” ujar Terbaca melanjutkan. 

Sementara itu, pengguna media sosial di Georgia menyerukan upaya untuk diversifikasi sektor pariwisata dalam mengurangi ketergantungan pada wisatawan Rusia. Mereka mulai mengiklankan Georgia dengan tagar #spendsummeringeorgia di sosial media. 

Beberapa kedutaan besar negara sahabat dan pejabat ikut meramaikan kampanye pariwisata tersebut. Diantaranya Lithuania, Amerika Serikat (AS), Kedutaan Besar Inggris di Georgia, dan Swedia turut ambil bagian dalam kampanye pariwisata Georgia. 

“Saya pikir ini adalah waktu yang tepat untuk hotel-hotel Georgia, operator tur dan restoran mulai melihat ke arah Barat, Timur, Selatan dan setiap arah lain,” kata spesialis komunikasi Mirian Jugheli. 

Direktur Umum dan pendiri agen perjalanan Travel in European Union, Irakli Sakhamberidze meminta pemerintah Georgia agar membuka penerbangan langsung dari AS. Selain itu, dia juga ingin maskapai penerbangan asal Irlandia, Ryanair lebih banyak menarik wisatawan Eropa. 

“Wisatawan menunggu penerbangan langsung dari kami. (Dari) Israel, yang mendesak warganya untuk mengunjungi Georgia, kami tidak memiliki penerbangan murah. Masuknya Ryanair juga terlambat. Jika kita memberantas masalah ini, kita dapat mengganti 1,4 juta wisatawan Rusia dengan sangat mudah,” kata Sakhamberidze. 

Sakhamberidze mengatakan, menyasar pasar turis Rusia merupakan tindakan yang berbahaya dan dapat mengarah ke tindak kriminal. Menurutnya, mata-mata Rusia bisa saja datang ke Georgia dengan kedok wisatawan. 

“Saya melihatnya di TV bahwa salah satu dari agen Rusia datang mengunjungi Georgia sekitar tiga tahun yang lalu. Dia menyewa beberapa pemandu wisata,” kata Sakhamberidze yang mengacu serangan terhadap mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, di Inggris pada 2018. 

Sumber: https://internasional.republika.co.id/berita/pubjuw382/rusia-larang-penerbangan-langsung-ke-georgia


close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==
KODE DFP 2
KODE DFP 2