Menurutnya, jamaah haji melalui inovasi Iyab ini akan diberangkatkan melalui South Terminal dengan pelayanan khusus. Jamaah akan masuk ke ruang tunggu khusus dengan kapasitas maksimal 750 orang dan mendapatkan fasilitas berupa ruang tunggu dengan pendingin udara (AC), yang dilengkapi audio visual, kantin, mushalla, dan bentuk kenyamanan lainnya.
Sebelumnya, setiap jamaah akan mendapatkan name tag (QR Card) yang berisi informasi nama, nomor paspor, dan barcode yang ditempelkan di tas koper 3-4 hari sebelum masa keberangkatan. Selanjutnya, tas jamaah tersebut dikirim terlebih dahulu ke Bandara 2 hari sebelum keberangkatan.
Adapun terkait keimigrasian, jamaah menurutnya hanya akan dimintakan sidik jari oleh petugas imigrasi pemulangan. Sehingga, waktu yang dilewati jamaah relatif siingkat. Setelah itu, jamaah akan masuk ke ruang tunggu sebelum masuk ke bus yang mengantarkan mereka ke tangga pesawat.
“Dengan pemberangkatan melalui inovasi Iyab ini, jamaah diharapkan sudah tiba di bandara 4-5 jam sebelum lepas landas (take off),” tambahnya.
Salah satu yang telah menikmati layanan dari inovasi Iyab ini adalah jamaah haji kloter 11 dari embarkasi Jakarta-Bekasi. Sekretaris 2 PPIH Debarkasi Jakarta-Bekasi, Jajang Apipudin, mengatakan jamaah haji kloter 11 yang mendapat layanan Iyab itu berasal dari Depok, Jawa Barat. Kloter 11 JKS ini mengangkut 408 jamaah, yang terdiri dari 402 jamaah haji dan 6 petugas kloter. Menurutnya, pelayanan yang diterima melalui inisiatif ini dirasakan bagus oleh jamaah.
“Fasilitas yang diterima juga lengkap. Sehingga, jamaah haji tidak merasa jenuh saat tengah menanti keberangkatan (boarding) di bandara di Saudi,” ujarnya.
Setibanya di bandara di Indonesia, lanjutnya, jamaah hanya melewati proses stempel paspor dari petugas imigrasi. Sementara itu, ia mengatakan hingga saat ini sebanyak 12 kloter dari embarkasi JKS telah dipulangkan ke tanah air. Dari jumlah tersebut, hanya kloter 11 JKS yang menikmati layanan inovasi Iyab.
Sumber: https://www.ihram.co.id/berita/pwjr7r458/16-kloter-nikmati-layanan-program-iyab-di-bandara-jeddah