loading…
"Kami berkomitemen ke depan total kapasitas terpasang dapat lebih tinggi lagi. Saya minta investasi tidak boleh gagal," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu di acara Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition 2019 bertajuk 'Making Geothermal the Energy of Today' di JCC, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Menurutnya, Pertamina telah mengembangkan PLTP sejak 35 tahun lalu. Pertama kali imbuhnya, perseroan telah mengembangkan PLTP Kamojang di Jawa Barat. "Saat ini Pertamina juga telah berkontribusi sepertiga dari seluruh kapasitas terpasang panas bumi sebesar 1.800 MW. Ke depan bagaimana kapasitas itu akan terus ditingkatkan," kata dia.
Baca Juga:
Ditempat yang sama, Direktur Utama Pertamina Geothermal Energi Ali Mundakir menambahkan rencana total kapasitas 1.112 MW sampai 2026 tersebut meningkay hampir dua kali lipat dari saat ini 617 MW. Dalam waktu dekat PGE akan bertanbah kapasitas seiring beroperasinya PLTP Mulut Balai 1 dengan kapasitas 55 MW. "Nanti akan beroperasi Lumut Balai 1 ada tambahan 55 MW dari sekarang ini 617 MW," terang Ali Mundakir.
Tidak hanya itu, setelah PLTP Lumut Balai rencananya akan beroperasu PLTP Hululais 2×55 MW. Dimana PLTP tersebut akan beroperasi unit 1 pada 2022 dan unit 2 pada 2023. "Kami juga mengembangkan PLTP Seulawah di Aceh dengan kapasitas total 110 MW," jelasnya.
Untuk mencapai target kapasitas, terang dia pihaknya akan mengikuti sejumlah lelang yang dilakukan oleh Kementerian ESDM. Sejauh ini, PLTP milik PGE yang telah beroperasi terdiri dari PLTP Kamojang 235 MW, PLTP Ulubelu 220 MW, PLTP Lahendong 120 MW, PLTP Karaha 30 MW dan PLTP Sibayak 12 MW.
Pertamina sendiri telah berkontribusi sebesar 94% dari total kapasitas terpasang panas bumi di Indonesia dengan 32% operasi sendiri dan sebanyak 62% merupakan Joint Operations Contract (JOC).
(akr)
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1429877/34/genjot-pengembangan-panas-bumi-pertamina-siapkan-investasi-rp38-triliun-1565782419