loading…
Pengalaman ini dirasakan Alaia Safia siswa SMA 66 Jakarta Selatan pembawa baki pada upacara bendera yang dilakukan Pemprov DKI di Pantai Maju atau pulau D Reklamasi, Sabtu (17/8/2019).
Alaia Safia terpilih menjadi petugas pembawa baki, dimana baki itu sebagai wadah diletakkannya sang saka merah putih untuk kemudian di kibarkan di tiang bendera. Setelah melewati proses karantina selama lima bulan, Alaia adalah yang terbaik di antara delapan orang lainnya yang memiliki kesempatan untuk membawa baki dalam upacara kemerdekaan.
Baca Juga:
Mulanya, Alaia tak menyaka bila dirinya dinobatkan menjadi pembawa baki, sebab pengumuman baru dilakuakan tadi pagi, beberapa jam sebelum upacara pengibaran di atas lahan pulau maju.
Alaia menuturkan, hingga malam tadi sisa 4 calon pembawa baki, 4 rekannya yang lain sudah tersingkir dihari sebelumnya. Senior-seniornya atau mantan Paskibraka DKI pada tahun sebelumnya yang bertindak sebagai panitia secara mengejutkan baru menunjuk Alaia sebagai pembawa baki setelah sebelumnya ke 4 calon ini digembleng dengan berbagai test di hari-hari sebelumnya.
“Pertama-tama kita dites untuk membawa baki itu. Awalnya calonnya ada 8 orang. Terus sampai tadi malam ada 4 orang, sekarang sisa 1 orang, itu aku,” kata dia usai mengikuti upacara pengibaran bendera.
Posisi komandan regu dan pembawa baki sangat diidamkan oleh para anggota Paskibraka. Pembawa baki adalah posisi yang paling di incar anggota Paskibraka terkhusus wanita. Posisi ini menjadi yang pertama dalam kelompok Paskibraka, sedangakan posisi yang menjadi incaran anggota Paskibraka pria adalah komandan regu.
Dengan begitu pembawa Baki dan komandan regu adalah posisi yang diidam-idamkan setiap anggota Paskibraka.
“Posisi pentingnya Paskibraka wanita itu pembawa baki. Awalnya disuruh membawa baki berisi batu agar kita kuat, soalnya bendera itu tidak seringan itu. Nanti kakak-kakaknya yang tentukan,” ujarnya.
Berbagai latihan fisik diakui Alaia telah dilakoni para calon pembawa baki. Namun hal itu kata dia terbayar tuntas saat dirinya didapuk menjadi pembawa bendera pusaka itu.
“Awalnya pegal, karena belum terbiasa. Lama kelamaan, ditambah ada latihan tambahan juga, jadi sudah terbiasa,” ungkapnya.
(mhd)
Sumber: https://metro.sindonews.com/read/1430877/170/jadi-pembawa-baki-ini-pengalaman-anggota-paskibrakan-dki-1566030553