PP Perbasi akan selalu mencari win win solution untuk seluruh klub dan pemain IBL.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum PP Perbasi, Danny Kosasih, mengharapkan seluruh pihak terkait untuk lebih bijaksana dan berpikir demi timnas. Hal ini sehubungan rencana tim Stapac untuk tidak mengikuti liga IBL musim 2020 yang disampaikan pada 16 Agustus 2019.
“Saya berharap semua pihak dapat memikirkan kepentingan prestasi basket nasional, mari kita diskusikan dan mencari jalan terbaik bagi semua pihak,” ujarnya, dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Ahad (18/8).
Danny mengatakan program ‘Timnas Menuju 2023’ tidak lepas dari pantauan FIBA yang sangat concern terhadap kualitas Timnas Indonesia agar layak berkompetisi di Kejuaraan Dunia 2023. Dalam kejuaraan lima tahun tersebut, Indonesia bersama Filipina dan Jepang akan menjadi tuan rumahnya.
Untuk dapat berkompetisi di 2023, FIBA pun mensyaratkan Timnas Indonesia dapat lolos di Piala Asia FIBA 2021. Indonesia diharapkan bisa menduduki posisi 10 besar Asia. ”Bukan hal mudah bagi Indonesia untuk bisa menduduki posisi 10 besar Asia,” katanya.
Untuk mengakselerasi para atletnya, Indonesia juga diminta untuk menjalankan program latihan yang dipimpin pelatih kaliber dunia. FIBA meminta persyaratan ini agar Timnas Indonesia benar-benar terbentuk dari atlet kualitas terbaik, termasuk memasukkan pemain naturalisasi.
”Para pemain terbaik ini diharapkan dapat mengikuti program latihan dan mengikuti kompetisi berstandar tinggi di sisa waktu yang hanya sedikit ini,” katanya. ”Karena, pertandingan kualifikasi Piala Asia FIBA akan dimulai pada Februari 2020.”
Dukungan Penuh
Ketua Tim Nasional PP Perbasi, Syailendra Bakrie, mengatakan Indonesia harus mengumpulkan pemain terbaiknya agar mempunyai kesempatan besar untuk lolos kualifikasi Piala Asia FIBA. Mereka akan ditempatkan dalam Pelatnas jangka panjang karena waktu persiapan timnas sangat pendek, yakni kurang dari 6 bulan.
”Kami sudah proyeksikan Timnas akan bermain dalam satu tim di beberapa kejuaraan internasional dan kompetisi IBL,” kata Syailendra.
PP Perbasi sudah menginisasi pertemuan dengan pemilik klub IBL dan manajemen IBL agar persiapan Timnas didukung oleh IBL dan semua klub. Karena, bagaimana pun, hampir semua pemain nasional berasal dari klub-klub IBL. Sementara itu, final long list (daftar pemain) masih akan difinalisasi oleh pelatih Rajko Toroman pada akhir Agustus ini.
”Kami menyerahkan pemilihan pemain sepenuhnya kepada coach Rajko Toroman untuk membentuk Timnas terbaik, tanpa intervensi dari pihak manapun,” tambah Syailendra.
Mengingat masih berjalannya proses seleksi timnas, Perbasi berharap klub tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan. "Karena ini buat Indonesia, kami PP Perbasi akan selalu mencoba mencari win win solution untuk seluruh klub dan pemain," kata Danny Kosasih.
Semakin Kompetitif
Kualitas permainan timnas Indonesia terus mengalami peningkatan sejak sebulan di bawah besutan Rajko Toroman. Terbukti, Timnas Indonesia sudah lebih kompetitif saat mengikuti kompetisi Elang Cup beberapa waktu lalu.
Kinerja Timnas dinilai sudah mengalami peningkatan. Ketika menghadapi tim yang diperkuat mayoritas pemain internasional berkualitas, Timnas bisa bersaing dan menempati posisi ketiga.
Rencananya pekan depan, Rajko akan memanggil 19 pemain yang tidak memperkuat timnas di Elang Cup. Ia akan membandingkannya dengan pemain nasional sebelumnya untuk menentukan long list pemain nasional dan akan didaftarkan pada SEA Games 2019 dan kualifikasi Piala Asia FIBA 2021.
”Saya akan memilih pemain terbaik Indonesia beserta kandidat pemain naturalisasi yang akan bermain sebagai satu tim mengikuti pertandingan internasional, SEA Games dan kualifikasi FIBA Asia Cup 2021,” kata Rajko yang sudah malang melintang dalam dunia kepelatihan basket Internasional selama tiga dekade terakhir. ‘”Saya juga akan membuat kerangka timnas menghadapi Kejuaraan Dunia 2023.”
Sumber: https://bola.republika.co.id/berita/pwfg2j257/ketum-perbasi-semua-pihak-diharap-pikirkan-timnas