loading…
1. Mobil Garuda Hybrid
Mobil Garuda Hybrid adalah karya dari mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) yang merupakan mobil dengan bekal dua tenaga penggerak, bagian depan menggunakan mesin listrik dan bagian belakang menggunakan Internal Combustion Engine (ICE) atau yang biasa disebut mesin konvensional. Mobil buatan mahasiswa yang tergabung dalam tim Garuda UNY ini pernah beberapa kali diikutsertakan dalam lomba kejuaraan dunia.
2. Mobil Listrik Kaliurang Unisi
Mobil Listrik Kaliurang Unisi hasil karya mahasiswa Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Bukan hanya bermesin lisrtrik, mobil ini juga dilengkapi sistem android dan menjadi mobil mini formula dengan pengoperasian android pertama di Indonesia dengan memanfaatkan sistem telemetri karena kondisi mobil baik itu baterai, suhu motor, atau lain-lain dapat dilihat pada layar secara otomatis untuk dipantau dari paddock.
Baca Juga:
3. Neo Blits
Mobil ini merupakan hasil karya gabungan Universitas Budi Luhur dan Institut teknologi Sepuluh November (ITS). Neo Blits merupakan hasil pengembangan dari Blits yang telah melakukan pengujian jalan dari Surabaya hingga Sabang dengan jarak 3.333 km. Setelah pengujian tersebut Blits kembali diupgrade menjadi Neo Blits sebagai persiapan berkompetisi di Rally Dakar 2020.
4. Mobil Listrik karya Arjuna UGM
Mobil listrik karya tim Arjuna mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) dibuat dalam waktu 10 bulan. Untuk pengisian dayanya membutuhkan 3-4 jam.
Jika digunakan untuk balapan dengan kecepatan 100 kilometer per jam mobil bisa mencapai jarak tempuh 20-30 km. Namun, jika difungsikan sebagai city car atau perjalanan biasa dengan mengganti bodi, kecepatan mobil bisa 40-50 km/jam dengan jarak tempuh 80 km.
5. Antasena FCH 1.0
Satu lagi mobil listrik karya mahasiswa ITS berkonsep bahan bakar hidrogen yakni Antasena FCH 1.0. Mobil konsep ini mampu berjalan sejauh 90 kilometer, per meter kubik hidrogen. Sebagai satu-satunya tim dari Indonesia yang menggunakan mobil listrik berbahan bakar hIdrogen (kemurnian 99,9 persen), tim Antasena juga terpilih untuk mewakili Asia di ajang ShellEco-marathon Drivers’ World Championship 2019 di London, Inggris, 5 Juli 2019.
6. Lowo Ireng Reborn
Lalu ada mobil listrik yang bernama Lowo Ireng Reborn, mobil listrik bergaya sport ini dibekali kontroler 200 kWh, baterai 20 kWh, yang membuat mobil dapat berlari 100-200 km/jam. Mobil listrik jenis ini merupakan karya Pusat Unggulan Iptek Sistem Kontrol Otomotif (PUI-SKO) ITS Surabaya.
7. Anargya EV Mark 1.0
Lagi-lagi ITS kembali memperkenalkan mobil listrik bernama Anargya EV Mark 1.0 yang dibuat hanya dalam waktu 7 bulan. Mobil dibuat untuk mewakili Indonesia dalam lomba Student Formula Japan yang diselenggarakan Society of Automotive Engineers pada 27-31 Agustus 2019.
(poe)
Sumber: https://autotekno.sindonews.com/read/1435044/120/yang-muda-yang-berkarya-deretan-mobil-listrik-mahasiswa-indonesia-1567161414