loading…
Direktur PT Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menerangkan pelemahan rupiah ini dikarenakan membaiknya data ekonomi Amerika Serikat, yaitu Produk Domestik Bruto (PDB) di kuartal II di level 2%, sesuai dengan ekspektasi pasar.
“Hasil final PDB AS di kuartal II membuat ada harapan The Fed tidak menurunkan kembali suku bunga, karena dukungan ekonomi dalam negeri yang relatif stabil walaupun ada guncangan akibat perang dagang,” ujar Ibrahim di Jakarta, Senin (30/9/2019).
Baca Juga:
Ibrahim menambahkan, pelemahan rupiah dari sisi internal yaitu pola kuartal III, dimana banyak perusahan baik yang listing di bursa maupun lainnya, harus membayar dividen dan membayar utang jangka pendek sehingga wajar kalau kebutuhan dolar AS kembali tinggi.
“Rupiah pada Senin ini masih akan melemah akibat data eksternal yang masih mendominasi terutama di Amerika Serikat dan Inggris. Kisaran kurs rupiah di Rp14.65-Rp14.200 per USD,” analisanya.
(ven)
Sumber: https://ekbis.sindonews.com/read/1443709/178/akhir-bulan-rupiah-diprediksi-masih-melemah-1569586454