Anies menyegarkan Jakarta dengan sejumlah kegiatan kesenian di berbagai tempat.
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Geisz Chalifah, Produser Jakarta Melayu Festival
Dalam waktu yang hanya jelang sehari saja Anies Baswedan membuka dua acara kesenian. Sabtu malam Ahad Anies membuka acara pagelaran wayang kulit di Pasar Seni Ancol dan esoknya Ahad malam senin, Anies kembali membuka acara kesenian yaitu pagelaran musik orkestra bertempat di silang Monas. Kedua acara itu dipadati pengunjung.
Jakarta nampaknya akan tampil sebagai kota budaya dan marak dengan kegiatan berkesenian yang tak hanya di ruang-ruang tertutup, tetapi trotoar jalanan pun dipersiapkan sebagai sarana ekspresi berkesenian. Dimulai dengan musik tepi barat di bilangan Jalan Sudirman dan Jalan Thamrin yang menjadikan trotoar sebagai ruang pertunjukkan layaknya di luar negeri. Kini sepanjang jalan Cikini Raya, trotoar jalan untuk pejalan kaki juga sedang dipersiapkan sedemikian rupa dan beragam etalase seni di ruang terbuka akan dibuat di sepanjang jalan itu.
Beberapa persinggahan stasiun MRT sudah sering pula dijadikan panggung musik dan pameran lukisan, menjadi hiburan bagi mereka yang sedang berlalu lalang untuk singgah sejenak, menikmati suasana yang dibuat cair dan bisa dinikmati dari dekat dan penonton dapat berinteraksi dengan para musisi yang sedang tampil maupun seniman yang sedang menggelar hasil karyanya.
Kemajuan sebuah bangsa memang tak akan lepas dari kreatifitas beragam karya seni dalam semua aspek, dan Anies menginginkan Jakarta tak hanya menjadi pusat kegiatan ekonomi tapi juga memanjakan cita rasa manusia dengan memberi ruang seluas-luasnya pada para seniman untuk berkreasi. Kota ini tak lagi dilihat dan dirasakan hanya sebagai hutan beton tapi beragam aspek budaya tersemai dan ditumbuhkan yang setiap saat bisa dinikmati warga di ruang-ruang publik.
Belum lama berselang Anies juga terlibat dalam pagelaran Konser Jakarta Melayu Festival yang ke sembilan kalinya diadakan. Dihadiri 12.164. Pengunjung (Data yang tercatat melalui Mall ABC) belum lagi yang datang melalui pantai timur Ancol (tak terdata). Selain Jakarta Muharram Festival yang pertama kali diadakan di Bunderan HI dengan sangat meriah.
Semakin maraknya panggung-panggung kesenian digelorakan di ruang-ruang terbuka, akan semakin banyak seniman-seniman muda mendapat tempat untuk mengekspresikan hasil karyanya. Ke depan tentu saja kota sebesar Jakarta dengan jumlah populasi mencapai 10 juta orang dan sebagiannya adalah masyarakat usia produktif, akan menghasilkan beragam karya yang besar kemungkinan menjadi perhatian dunia. Setidaknya dalam beberapa waktu yang tak lama lagi akan menjadi yang utama di Asia Tenggara.
Dari Wayang Kulit hingga Orchestra, Anies telah membuktikan bahwa dia tak hanya mampu menepati janji-janji kampanye berupa bangunan phisik seperti Rumah DP 0 persen, trotoar jalan yang menjadi destinasi wisata, transportasi publik yang terintegrasi dan banyak lagi lainnya. Anies juga membuktikan; dia juga memberi ruang dan mendukung sepenuhnya pada kreatifitas manusia dalam ekspresi berkesenian sekaligus memfasilitasinya yang dikerjakan berbarengan (terintegrasi) dengan perbaikan sarana publik.
Sumber: https://republika.co.id/berita/pxkbgl282/anies-segarkan-jakarta-lewat-geliat-seni-budaya