Jakarta (ANTARA) – Kualitas udara DKI Jakarta pada Jumat (20/9) pagi tidak sehat untuk kelompok sensitif, kondisi ini menempatkan di posisi kelima sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Berdasarkan pantauan dari laman AirVisual.com dari pukul 04.44 WIB kualitas udara Jakarta, Indonesia tercatat di angka 136 berdasarkan AQI atau indeks kualitas udara dengan status udara tidak sehat untuk kelompok sensitif.
Pantauan dari aplikasi AirVisual dan laman www.airvisual.com pada pukul 04.44 hingga 05.00 WIB, peringkat tersebut setara nilai polutan sebesar 50 µg/m³ dengan perimeter PM 2.5.
Kualitas udara terburuk pertama ditempati oleh kota Kuching di Malaysia dengan nilai 252 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 202 µg/m³.
Pada posisi kedua ditempati oleh kota Kuala Lumpur, Malaysia dengan status udara tidak sehat, dengan 160 berdasarkan AQI atau setara dengan PM2.5 sebesar 73,9 µg/m³.
Posisi ketiga kota Hanoi, Vietnam yang dengan nilai AQI sebesar 158 berstatus udara tidak sehat atau segara dengan PM2.5 sebesar 69,8 µg/m³.
Selanjutnya di posisi keempat ada Tashkent di Uzbekistan dengan nilai AQI sebesar 144 atau berstatus tidak sehat atau setara dengan
PM2.5 sebesar 53 µg/m³.
Buruknya kualitas udara Jakarta aplikasi AirVisual merekomendasikan untuk menggunakan masker, tidak beraktivitas di luar ruangan, tidak membuka jendela, tidak direkomendasikan untuk bersepeda.
Sementara itu dari 10 lokasi yang terpantau menunjukkan dua wilayah berada pada level tidak sehat dan tujuh lainnya tidak sehat untuk kelompok sensitif dan satu wilayah kategori aman.
Wilayah tidak sehat tersebut meliputi Kemayoran dengan nilai AQI 159 atau setara setara dengan PM2.5 sebesar 71,9 µg/m³ dan AHP Capital Palace dengan AQI 156 atau setara dengan PM2.5 sebesar 64, 5 µg/m³.
Enam wilayah tidak sehat untuk kelompok sensitif seperti Kedutaan Besar Amerika Serikat wilayah Utara, Pejaten Barat, Kulina SCBD, Pegadungan, Mangga Dua bagian Utara, Rawamangun, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Sedangkan satu wilayah yang tergolong moderat yakni Kedutaan Amerika Serikat di Jakarta Pusat dengan nilai AQI 95 atau setara dengan PM2.5 sebesar 33 µg/m³
Selain itu, AirVisual juga mencatat kelembapan udara Jakarta 74 persen, suhu 25 derajat Celcius dan kecepatan angin 11,2 kilometer per jam.
Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2019
Sumber: https://www.antaranews.com/berita/1071946/jumat-pagi-udara-jakarta-tidak-sehat-untuk-kelompok-sensitif